TARAKAN – Sejak diberlakukannya kebijakan satu harga oleh Pemerintah Pusat, Alfamidi selaku anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), telah menjual minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter.
Hal itu diakui Wakil Kepala Toko Alfamidi Cabang Jalan Jenderal Sudirman, Tarakan, Rosnauli. Ia memastikan toko yang dipimpinnya telah memberlakukan kebijakan satu harga sejak tiga hari lalu.
“Sudah berlaku pak, semua harga minyak (goreng) per liternya Rp 14 ribu. Yang 2 liter harganya Rp 28 (ribu). Sudah tiga hari yang lalu,” ujar Alya kepada awak media, Jumat (21/1/2022).
Ia mengakui, sejak diterapkannya kebijakan tersebut, animo masyarakat membeli minyak goreng di tokonya, tinggi. Rata-rata yang datang rombongan.
Untuk menjaga ketersediaan stok serta mendistribusikan secara merata kepada masyarakat, pada hari pertama pihaknya menerapkan pembatasan pembelian setiap orang hanya boleh membeli maksimal 2 pcs per hari.
Namun karena masih banyak yang tidak mendapatkan, pihaknya menerapkan kebijakan setiap orang hanya boleh membeli 1 pcs per hari.
Kebijakan ini berlaku hingga 6 bulan ke depan. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak memborong minyak goreng setiap hari karena stoknya akan terus datang.
“Itu berlaku sampai 6 bulan. Jadi sebenarnya tidak harus diborong dalam satu dua hari. Karena kan bakal datang lagi. Jadi walaupun dibatasi seharusnya masyarakat beli 1 pcs per hari, cukup,” imbaunya.
Diakuinya, dampak kebijakan itu membuat stok minyak goreng di gudang Alfamidi berkurang drastis. Bahkan, diperkirakan habis dalam waktu beberapa hari ke depan karena sudah banyak dibeli.
Jika stok di gudang habis, pihaknya harus menunggu kurang lebih dua minggu lagi untuk mendapatkan stok baru. Karena pengiriman barang ke Tarakan memakan waktu dua pekan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) DKUKMP Tarakan Hari Wijaya mengaku kebijakan minyak goreng kemasan satu harga sudah diberlakukan pada ritel-ritel yang menjadi anggota APRINDO dalam hal ini Alfamidi dan Ramayana.
“Sudah mulai berlaku, sudah kita pantau juga dengan penyetaraan satu harga untuk minyak goreng di Alfamidi, Ramayana juga sudah berlaku. Cuma karena stok yang ada terbatas,” tuturnya, Jumat (21/1/2022).
Ia mengakui, ada pembatasan pembelian yang diberlakukan ritel. Seperti Alfamidi, yang awalnya membatasi setiap orang maksimal 2 pcs per orang setiap hari, karena stok terbatas, menjadi hanya 1 pcs per orang setiap hari, karena menghindari oknum yang ingin memborong.
Meskipun telah diterapkan kebijakan satu harga, Hari Wijaya memastikan tidak terlihat adanya aktivitas panik buying atau memborong minyak goreng.
“Kami juga mantau tidak ada yang sifatnya panik buying ataupun memborong, karena memang mereka juga memerlukan itu dan tahu tidak bisa juga membeli banyak,” tuturnya.
Pihaknya akan terus memantau penerapan minyak goreng satu harga dalam beberapa hari ke depan. Termasuk di pasar tradisional. Diakuinya, saat ini pedagang di pasar tradisional dan toko masih menerapkan harga lama karena bukan anggota APRINDO.
“Tapi dari pemerintah itu akan mengusahakan penyesuaian harga terhadap pasar tradisional ataupun toko-toko swalayan non ritel APRINDO, karena ini adalah kebijakan Pemerintah Pusat yang menyetarakan satu harga,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post