TARAKAN – Sejumlah isu strategis di berbagai bidang menyita perhatian Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) sepanjang tahun 2022 ini.
Hal itu terungkap dalam Forum Group Discussion (FGD) Forkopimcam di salah satu cafe di Jalan Selamet Riyadi Tarakan, Kamis (27/1/2022). Hadir dalam kesempatan itu Kapolsek Tarakan Barat, Danramil 0907/03 Tarakan Barat, Camat Tarakan Barat, Dinas Kesehatan, dan puskesmas Tarakan Barat.
Kapolsek Tarakan Barat Iptu Angestri membeberkan, di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), pihaknya akan menghidupkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Poskampling).
“Kita akan upayakan menghidupkan kembali Poskampling, kemudian peran serta masyarakat menyampaikan situasi kamtibmasnya secara berjenjang baik kepada Ketua RT, Babinsa, Bhabinkamtibmas untuk ditindaklanjuti,” pintanya saat ditemui awak media usai kegiatan.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga masih menjadi perhatian pihaknya. Menurut Angestri, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk mengambil langkah guna mengantisipasi kemungkinan meningkatnya lagi kasus Covid-19. Mengingat sesuai Instruksi Mendagri Nomor 4 Tahun 2022, Kota Tarakan masuk level 2.
“Ini kita perlu menyikapi dan menyiapkan regulasi apa. Apakah seperti tahun-tahun sebelumnya, mengingat ini sudah masuk tahun ketiga pandemi di Indonesia,” tuturnya.
Program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan juga menyita perhatian Forkopimcam untuk turut menyukseskannya. Seperti pembangunan drainase, penerangan jalan dan semenisasi, ditambah kebersihan.
Khusus kebersihan, pihaknya perlu menggiatkan lagi penanganan sampah karena informasi yang diterima, ditemukan beberapa kasus penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di wilayah Tarakan Barat.
Isu yang juga perlu menjadi perhatian adalah terkait kasus penyimpangan seksual terutama penyuka lelaki sesama lelaki. Pihaknya sudah meminta kepad Dinas Kesehatan untuk mengantisipasinya.
Sementara dari program Camat Tarakan Tengah sendiri, direncanakan digelar car free day di kawasan pusat kuliner Kelurahan Sebengkok pada bulan depan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Tarakan Irwan mengakui pandemi Covid-19 masih perlu mendapat perhatian di tahun ini.
“Sudah banyak kita diskusikan terkait dengan bagaimana penanganannya, mungkin tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja yang perlu kita antisipasi ketika nanti kasus-kasus varian Omicron, sudah masuk di Kaltara khususnya Tarakan, ini memang perlu melakukan pengetatan kembali terutama pengawasan orang yang isolasi mandiri, kemudian swabnya bagaimana, terutama yang terpenting adalah prokesnya” ujar Irwan.
Pada isu strategis lainnnya, Irwan juga mengakui pihaknya masih membutuhkan dukungan terkait penanganan penyakit menular tertentu yang berpotensi muncul di kemudian hari.
Di antaranya adalah peningkatan kasus HIV/AIDS pada kelompok populasi risiko tertentu, seiring peningkatan kasus pelecehan seksual.
“Dari informasi beberapa media pelecehan seksual yang dialami oleh lelaki sesama lelaki. Ini ada fenomena apa bagi kami. Memang ini yang harus kita antisipasi,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post