TARAKAN – Jika tidak ada kendala, 4 jemaah umrah asal Kalimantan Utara (Kaltara), akan berangkat hari ini (13/1/2022) dalam rangka menunaikan ibadah umrah.
Ya, umat Islam di Indonesia kini dapat menunaikan ibadah umrah menyusul kebijakan Pemerintah Arab Saudi membuka lagi pintu bagi Indonesia untuk beribadah umrah.
Kaltara sendiri baru memberangkatkan 4 jemaahnya, 1 orang dari Tarakan dan 3 warga Bulungan. Mereka merupakan perwakilan dari travel perjalanan umrah PT Wahida Tenrisau Indah.
Sebelum berangkat, keempat jemaah tersebut telah mendapatkan pembekalan manasik umrah oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan HM. Shaberah, Rabu (12/1/2022).
“Ini berangkatnya besok apa langsung ke Jakarta, kalau langsung ke Jakarta berarti kumpul di asrama haji Pondok Gede, nanti berangkatnya kan sama-sama dari Soekarno – Hatta,” ujar HM. Shaberah diwawancarai awak media usai kegiatan.
Menurutnya, kloter pertama jemaah umrah Indonesia sudah berangkat ke Arab Saudi pada 8 Januari 2022 sebanyak 419 orang. Informasi yang diperolehnya, pemberangkatan dilakukan dalam empat kloter. Namun, Shaberah tidak mengetahui jemaah umrah Kaltara tergabung kloter berapa.
Shaberah salut karena pemberangkatan jemaah umrah saat ini lebih terkoordinir. Di mana seluruh jemaah dari seluruh Indonesia diberangkatkan melalui Bandara Soekarno – Hatta.
“Modelnya itu sekarang lebih terkoordinir. Karena semua jemaah haji seluruh Indonesia harus ngumpul di asrama haji Jakarta. Mereka di screening kesehatannya, dicek vaksin-vaksinnya, yang sudah bisa berangkat itu yang sudah teruji aman kesehatannya,” tuturnya.
Disamping itu, jemaah juga harus mengisi data di aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) sehingga terekam semua jejak calon jemaah umrah di Kementerian Agama.
Disinggung biaya perjalanan umrah, Shaberah membenarkan ada kenaikan signifikan. Jika sebelum pandemi Covid-19 biaya perjalanan umrah Rp 22 juta per orang, maka berdasarkan informasi yang diperolehnya, sekarang berkisar Rp 35 juta sampai Rp 40 juta per orang.
“Saya baca hari ini dari Kementerian Agama itu Rp 35 juta, bahkan sampai Rp 40 juta, berarti banyak tambahannya kan. Nah bagi yang pas-pasan kasihan, tapi yang banyak punya uang aman saja kan, tinggal nambah saja,” kata Shaberah.
Namun, menurut Shaberah, keberangkatan jemaah umrah saat ini dinilainya sama dengan haji plus, karena travel harus memilih paket yang sudah ditentukan Pemerintah Arab Saudi. Jika tidak, jemaah umrah tidak bisa berangkat karena tidak dapat visa.
“Jadi satu paket itu kalau sudah berapa ditentukan Arab Saudi, hotelnya, transportasi lokalnya, jadi kalau sudah berangkat umrah berarti sudah aman di sana,” tuturnya.
Terlepas hal itu, Shaberah bersyukur karena dengna kebijakan itu jemaah asal Indonesia dapat menunaikan niatnya melaksanakan umrah yang sudah tertunda kurang lebih 2 tahun karena pandemi Covid-19.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, jemaah umrah Tarakan yang tertunda keberangkatannya sejak pandemi Covid-19 tahun 2020 diperkirakan mencapai 800an orang.
“Alhamdulillah kita bersyukurlah, artinya jemaah umrah banyak sekali tertahan sudah selama dua tahun,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post