TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan telah mendengarkan capaian kinerja dan rencana bisnis kelima Perusahaan Umum Daerah (Perumda) pada pekan lalu di ruang rapat Wali Kota Tarakan.
Seperti diketahui, pada Agustus 2020, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes melantik direktur dan manajemen kelima perumda yang dibentuk.
Yakni Perumda Air Minum Tirta Alam Tarakan, Perumda Tarakan Energi Mandiri, Perumda Tarakan Media Telekomunikasi, Perumda Tarakan Aneka Usaha dan Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri.
Dibentuknya kelima perumda itu juga disertai dengan tanggungjawab, di antaranya mampu merealisasikan target dalam dua tahun menjalankan bisnis. Jika tidak, akan ada konsukwensi yang akan diterima.
Kini, mendekati akhir tahun 2021, Pemkot Tarakan segera mengevaluasi kinerja kelima perumda. Langkah awal telah dilakukan dengan mendengarkan capaian kinerja tahun 2021 dan rencana bisnis tahun 2022.
“Kita belum ada keputusan apa-apa. Jadi baru melihat, memapping saja, oh posisinya segini. Setelah mapping itulah nanti kami diskusikan bagaimana jalan terbaik,” ujar Wali Kota Khairul kepada awak media, Kamis (2/12).
Sementara itu dari hasil pertemuan itu, Wali Kota Khairul mengakui Perumda Air Tirta Alam Tarakan sebagai perumda dengan pendapatan tertinggi di tahun 2021 dengan mampu meraup pendapatan kotor sekira Rp 60 miliar.
“Dari PDAM paling tinggilah, wajar saya kira. Kalau totalnya semuanya pendapatan kotor sekitar Rp 60 miliaran. Tapi setelah dikurangi dengan biaya operasional sekitar Rp 28 (miliar), tapi itu belum terhitung biaya penyusutan dan sebagainya, termasuk biaya investasi untuk pengembangan berikutnya,” bebernya.
Sementara perumda yang kinerjanya belum sesuai harapan adalah Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri karena pendapatannya masih kecil. Namun Khairul tidak mengetahui persis jumlah pendapatannya.
“Ya Agrobisnis masih belum beranjak dari situ,” beber mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini.
Wali Kota Khairul belum bisa memastikan kebijakan apa yang akan diambil kepada kelima perumda tersebut. Ia masih akan membicarakan dengan jajarannya.
Meksi demikian, Wali Kota Khairul menegaskan bahwa langkah evaluasi ini bertujuan dalam rangka menyelamatkan perumda. Karena di dalamnya ada karyawan dan aset Pemkot Tarakan.
“Itukan baru kita lihat paparannya, tentu langkah-langkah saya harus bicarakan dengan semua, termasuk sekretaris daerah, asisten yang membidangi, termasuk juga bagian-bagian yang melakukan pembinaan, apakah masih bisa diselamatkan apa tidak,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post