TARAKAN – Komite Olahraga Nasional (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) terus mempersiapkan diri menggelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I yang direncanakan berlangsung tahun depan.
Anggaran menjadi hal yang paling utama dalam menyuskeskan pesta olahraga multi event yang pertama di Bumi Benuanta itu. Pasalnya, KONI Kaltara membutuhkan anggaran yang tidak sedikit jumlahnya.
Berdasarkan keterangan Sekretaris KONI Kaltara Arfriadi, estimasi sementara dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Porprov mencapai Rp 10 miliar hingga Rp 11 miliar.
“untuk sementara gambarannya sekitar Rp 10 sampai 11 M (miliar) porprovnya,” ujar Arfriadi saat ditemui awak media disela menghadiri pelantikan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltara, Sabtu (4/11/2021).
Jumlah itu diperkirakannya masih bisa bertambah, tapi bisa juga berkurang, karena pihaknya masih akan berkoordinasi dengan cabang olahraga terkait anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan masing-masing nomor tanding.
Kebutuhan anggaran itu sudah menyesuaikan kondisi keuangan Pemprov Kaltara. KONI Kaltara juga dapat mengerti akan keuangan pemerintah daerah di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Karena itu, menurut Arfiadi, kemungkinan besar tidak akan ada pembangunan venue baru karena melihat kondisi keuangan Pemprov Kaltara. Pihaknya hanya akan menggunakan venue yang sudah siap.
Berdasarkan hasil rapat anggota dan rapat kerja provinsi (rakerpov) tahun 2020, telah ditetapkan Bulungan dan Tarakan sebagai tuan rumah bersama Porprov I/2022.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan pertandingan bisa juga digelar di kabupaten lainnya, jika ditunjang dengan kesiapan venue. Misalnya cabang renang yang bisa saja dilaksanakan di Malinau karena memiliki kolam renang ideal.
“Kita mengupayakan dulu untuk mempertandingkan yang venuenya siap. Karena dengan kondisi anggaran pemerintah yang sekarang ini mungkin untuk membangun yang baru lagi agak berat. Jadi bagaimana dulu porprov bisa berjalan, ada target sasaran dari kabupaten kota dan hasilnya bisa dipakai untuk Pra PON,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post