TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes membeberkan bahwa Kota Tarakan ditunjuk oleh salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu kota di Indonesia sebagai kota Inklusif untuk penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Wali Kota Khairul dalam sambutannya saat menghadiri penyerahan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi penyandang disabilitas di gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Kamis (2/12/2021).
“Kota Tarakan ini juga ditunjuk sebagai salah satu kota di Indonesia sebagai kota inklusif disabilitas. Mudah-mudahan penanganan disabilitas ini ke depan ini bisa lebih terpadu dengan semua stake holder dan juga seluruh OPD, harapan kami bisa benar-benar membuat langkah-langkah strategis untuk menangani penyandang disabilitas ini,” harap Wali Kota Khairul dalam sambutannya.
Pemkot Tarakan selama ini, menurut Wali Kota Khairul, telah memperhatikan penyandang disabilitas. Misalnya saja, pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini, dialokasikan sekira 2 persen untuk penyandang disabilitas.
Artinya, jelas Wali Kota Khairul, penyandang disabilitas yang memenuhi syarat kompetensi keilmuannya, diberi kesempatan untuk bisa menjadi Aparatur Sipil Negera (ASN).
Selain itu, Pemkot Tarakan telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Tarakan, dimana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan dapat mengalokasikan kuota tenaga kerjanya sekira 2 persen untuk penyandang disabilitas dan perusahaan swasta sekitar 1 persen.
“Mudah-mudahan ini bisa diikuti. Tetapi kalau yang BUMN, BUMD, saya kira insya Allah bisa dan termasuk pemerintah kota,” tuturnya.
Bahkan, informasi yang diperoleh Wali Kota Khairul, ada perusahaan swasta yang telah memberdayakan penyandang disabilitas.
Termasuk juga menyiapkan fasilitas pelayanan publik untuk penyandang disabilitas. Wali Kota Khairul memastikan, hal itu sudah dilakukan terutama di fasilitas kesehatan.
“Jadi kita berharap mudah-mudahan penyandang disabilitas ini tidak lagi merasa bagian yang termajinalkan di kota ini,” harap Wali Kota.
Wali Kota Khairul berharap melalui gerakan bersama, penyandang disabilitas bisa dilayani dengan baik, tidak hanya berupa bantuan tetapi juga di dalam pelayanan publik.
Seperti yang dipelopori Pertamina EP Tarakan Field yang mendirikan Kelompok Usaha Bersama Disabilitas untuk Batik (Kubedistik). Di mana melalui wadah itu, penyandang disabilitas dibekali ilmu tentang membatik.
Hasilnya, seragam batik yang digunakan PNS di lingkungan Pemkot Tarakan, ada yang dihasilkan dari karya-karya penyandang disabilitas yang diberdayakan dalam Kubedistik.
“Saya dapat laporan dari 22 yang mereka latih ada 5 orang yang sudah mandiri, bisa bekerja sendiri, lalu ada lagi 5 orang direkrut oleh pembatik yang lain. Selebihnya itu kembali ke SLB,” tuturnya.
Tahun depan, Pertamina EP Tarakan Field bersama Pemkot Tarakan bakal membut pelatihan entepreneur bagi penyandang disabilitas dengan harapan mereka nantinya bias hidup mandiri. (jkr)
Discussion about this post