TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) melewati penghujung tahun 2021 dengan introspeksi diri terhadap hasil pembinaan yang sudah dicapai.
Capaian di PON XX/2020 Papua menjadi hal yang paling menyita perhatian induk cabang olaraga di Bumi Benuanta ini. Di mana kontingen Kaltara hanya meraih 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu, menempati peringkat ke 32 dari 34 provinsi.
Ketua KONI Kaltara H. Nasir mengakui capaian itu tidak memuaskan karena jauh dari target yang dipatok. Ia juga mengakui banyak kekurangan yang tampak. Namun, justru kekurangan itu dijadikan pelajaran bagi KONI Kaltara untuk lebih baik di tahun mendatang.
“Kalau untuk capaian saya kira apapun itu banyak kekurangan di KONI, terus terang. Tetapi itu hal yang biasa, justru kita belajar dari kekurangan-kekurangan itu. Semoga di tahun 2022 nanti kita lebih baik,” ujar H. Nasir kepada awak media, Jumat (31/12/2021).
“Kalau kita bicara kepuasan terus terang karena kami punya target dan target itu tidak tercapai. Tetapi apapun itu kita manusia pasti bersyukur dengan capaian yang ada walaupun itu sebenarnya tidak sesuai yang kita targetkan,” ungkapnya.
KONI Kaltara kini menatap tahun 2022 dengan berupaya melakukan pembinaan atlet lebih baik lagi. Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I menjadi salah satu agenda penting di tahun depan yang akan dilaksanakan KONI Kaltara.
“Mudah-mudahan di awal tahun, Januari, Februari, Maret itu kita bisa mempersiapkan baik secara administrasi maupun tekniknya sehingga kita bisa melaksanakan Porprov itu sesuai mekanisme yang berlaku,” tuturnya.
Karena menjadi perhelatan olahraga akbar di Kaltara, Nasir mengaku pihaknya serius mempersiapkan pelaksanaan Porprov. Termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan stake holder terkait, termasuk Bupati dan Wali Kota agar dapat mempersiapkan atlet-atletnya.
Nasir menegaskan, Porprov harus dihelat karena tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kecuali pemerintah tidak mengizinkan atau dengan alasan keterbatasan anggaran.
Diawal tahun depan, pihaknya akan memonitor calon venue yang akan digunakan, dilanjutkan dengan pemetaan venue yang layak dijadikan lokasi pertandingan dan cabang olahraga.
Disinggung kebutuhan anggaran, Nasir mengaku pihaknya sudah mengajukan ke Pemprov Kaltara. Kebutuhan anggaran yang diusulkan mencapai Rp 15 miliar.
“Memang itu kita ajukan porsi untuk Porprov, yang kita ajukan sekitar Rp 15 miliar, tinggal nanti diverifikasi oleh Dispora, berapa keluarnya, kita tidak tahu. Kita berharap teralisasi semua,” harapnya.
Discussion about this post