TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes mengapresiasi peran Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tarakan serta Organiasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang telah mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) hingga terbitnya sertifikat tanah.
Hal itu disampaikan Wali Kota Khairul saat menghadiri penyerahan sertifikat tanah kepada pemilik di gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Kamis (25/11/2021), sekaligus turut menyerahkan secara simbolis.
Kantor BPN Tarakan sendiri tahun ini merealisasikan 3.600 sertifikat tanah dari program PTSL. Sertifikat tersebut telah didistribusikan kepada pemiliknya, ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada 50 perwakilan pemilik.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Tarakan menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kantor Pertanahan Kota Tarakan dan juga unsur organisasi perangkat daerah mulai dari camat, lurah, BPKAD dan lain-lainnya yang terlibat di dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap yang selama ini sejak beberapa tahun sudah berjalan dengan baik,” ujar Wali Kota Khairul dalam sambutannya.
Menurut Wali Kota Khairul, Kota Tarakan sebenarnya ditargetkan bisa menjadi kota lengkap pada tahun 2021. Itu sesuai harapan Presiden Joko Widodo dan Menteri ATR/BPPN Sofyan Djalil saat berkunjung ke Bumi Paguntaka pada 2019 lalu atau di awal kepemimpinan Khairul dan Effendhi Djuprianto.
Meski demikian, Wali kota Khairul mengakui terdapat kendala dalam merealisasikannya. Sehingga diharapkan target itu bisa tercapai tahun depan.
“Memang ada beberapa kendala sehingga insya Allah seperti yang disampaikan oleh Kepala BPN, mudah-mudahan tahun 2022 Tarakan sudah bisa masuk sebagai kota lengkap untuk masalah pertanahan ini,” harapnya.
Dalam merealisasikan target itu, tahun ini Kantor BPN Tarakan telah merealisasikan 3.600 sertifikat yang diterbitkan di 10 kelurahan dan 5 peta bidang tanah. Dengan demikian, secara keseluruhan sudah 13 kelurahan di Tarakan ini yang telah dinyatakan sebagai kelurahan lengkap.
Artinya, menurut Wali Kota Khairul, semua tanah di 13 kelurahan tersebut sudah terpetakan sehingga tidak terjadi lagi tumpang tindih kepemilikan yang menyebabkan permasalahan baru.
“Harapan kita bahwa kalau dipetakan masing-masing, sudah jelas siapa yang menguasai tanah-tanah ini, harapan kita bahwa mudah-mudahan tidak terjadi tumpang tindih,” harap Wali Kota Khairul.
Wali Kota Khairul juga berharap, jika tanah tersebut sudah jelas patok dan alas haknya, kiranya dapat ditanami, jangan dibiarkan menjadi lahan kosong. Karena berpotensi diambil orang. (jkr)
Discussion about this post