SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum melantik pengurus Forum Komunikasi Mahasiswa Kalimantan Utara di Kota Samarinda (FKMKU-KS), Senin (8/11/2021), diikuti diskusi terbuka antara mahasiswa dengan Gubernur Kaltara.
Mengusung tema ‘Peran Mahasiswa Kaltara dan Pemprov Menuju Kaltara Maju’, diskusi publik ini dihadiri oleh mahasiswa Kaltara yang sedang melaksanakan studinya di Kota Tepian.
Dalam diskusi ini, beberapa mahasiswa menyuarakan keresahan mereka. Di antaranya dari mahasiswa asal Kabupaten Tana Tidung (KTT) Charles terkait kesulitan mahasiswa mendapatkan pekerjaan di tanah kelahirannya sendiri.
“Contohnya saja, untuk pegawai dan honorer yang ada di Kaltara hampir rata-rata berasal dari luar daerah. Itu yang kami harapkan supaya nanti ke depannya, Kaltara, sesuai dengan ucapan yang pak Gubernur katakan tadi, bisa merangkul mahasiswa dari Kaltara yang sudah lulus agar tidak lagi menjadi mahasiswa atau sarjana pengangguran di Kaltara,” ungkapnya.
Menanggapi keresahan Charles, Gubernur Zainal menyampaikan bahwa mahasiswa yang baru sarjana memiliki peluang yang sangat besar sebagai generasi penerus untuk membangun Kaltara di beberapa sektor yang saat ini sedang dikembangkan Pemprov Kaltara
“Tidak harus menjadi pegawai negeri, masih banyak pekerjaan yang memiliki peluang luas di Kaltara dan mendatangkan profit, seperti menjadi petani milenial,” ujarnya.
Merupakan keinginan terbesar Zainal untuk mendorong mahasiswa agar dapat berinovasi dan berkreasi membangun usahanya sendiri. Ia yakin, mahasiswa Kaltara punya potensi besar untuk membangun, memajukan dan mensejahterakan Kaltara diseluruh sektor.
“Kita harapkan kalian kembali ke Kaltara untuk membangun Kaltara, baik di bidang pertanian, perikanan atau bidang pariwisata, yang memiliki potensinya masing-masing yang belum dieksplorasi dan dikelola secara profesional,” terangnya.
Terakhir, Zainal mengatakan kepada mahasiswa agar tidak perlu khawatir tidak mendapat pekerjaan ketika kembali ke Kaltara. Pemerintah akan mendata kegiatan-kegiatan yang nantinya akan menyerap banyak sumber daya manusia.
“Saya yakin kita tidak mau jadi penonton di daerah kita sendiri, harus kita sendiri yang bekerja keras. Baru-baru ini saya juga sudah mewanti-wanti pengusaha yang akan masuk daerah KIPI untuk mengutamakan tenaga-tenaga lokal karena saya tidak mau mengambil tenaga dari luar daerah,” tegasnya. (gg/dkisp-kaltara)
Discussion about this post