TARAKAN – Permintaan darah plasma konvalesen di Kalimantan Utara (Kaltara) ternyata cukup tinggi. Sayangnya, untuk mendapatkannya, butuh dana yang cukup mahal karena harus dicari di uar Kaltara.
Darah plasma konvalesen dibutuhkan sebagai salah satu alternatif pengobatan pasien Covid-19. Terutama bagi pasien yang mengalami gejala berat dan dalam masa kritis.
Pentingnya darah plasma konvalesen untuk mendukung kesembuhan pasien Covid-19 membuat keberadaannya banyak dicari. Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tarakan mencatat ada 59 orang di Kaltara yang membutuhkan darah plasma konvalesen.
“Tahun ini mulai awal Januari ada 59 pasien yang oleh dokter rumah sakit yang ada di Tarakan meminta kepada PMI Tarakan untuk membantu menyediakan plasma konvalesen,” ujar Ketua PMI Cabang Tarakan Hamid Amren, Senin (5/7/2021).
Namun, tidak mudah untuk mendapatkannya karena harus mencari di luar Kaltara terutama daerah yang memiliki peralatan donor darah plasma konvalesen. Karena itu butuh dana yang cukup besar untuk mendapatkannya.
“Itu rata-rata Rp 8 sampai Rp 10 juta. Artinya kalau masyarakat yang berpenghasilan baik, jangankan Rp 10 juta, Rp 100 juta itu no problem. Tetapi masyarakat yang ini (kurang mampu) siapa yang menolong mereka?,” ungkapnya.
Menurut Hamid Amren, PMI Tarakan belum bisa memproduksi darah plasma konvalesen karena tidak memiliki peralatannya karena harganya yang mahal. Darah plasma konvalesen sendiri diambil dari penyintas atau orang yang pernah terapar Covid-19 dengan kondisi tertentu.
“Kita hanya memfasilitasi saja, karena kita tidak punya alat,” tutur pria yang juga Sekretaris Daerah Tarakan ini.
Peralatan darah plasma konvalesen sendiri sebenarnya dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Namun Hamid Amren sendiri enggan mengomentari hal itu karena bukan kewenangan pihaknya. (jkr)
Discussion about this post