TARAKAN – Dalam upaya membenahi pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram bersubsidi agar tepat sasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan bakal melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya untuk menggunakan.
Pemkot Tarakan sedang melakukan pembenahan distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi seiring telah beroperasinya Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kelurahan Juata Permai.
Pembenahan dilakukan dengan menerapkan kartu kendali. Saat ini, program tersebut sedang diujicoba di Kelurahan Lingkas Ujung. Jika berhasil, akan diterapkan juga di kelurahan lainnya.
Dengan penerapan kartu kendali nanti, ASN tidak boleh lagi menggunakan LPG 3 kilogram bersubsidi karena bukan termasuk yang berhak mendapatkan. ASN diharapkan bisa beralih ke tabung gas 5 kilogram atau 12 kilogram.
“Untuk yang punya hak itu adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan usaha kecil. Jadi dua itu saja yang kita fokuskan dengan kuota masing-masing yang juga sudah ditentukan. Dari perhitungan itu maka ke depan jangan heran siap-siap ASN enggak boleh dapat tabung 3 kilo lagi dengan adanya kartu kendali itu, sehingga dia masih bisa manfaatkan gas yang 5 kilo, 12 kilo,” ujar Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Tarakan Catur Hendratmo, Senin (12/7/2021).
“Masih, masih ada. Jangankan ASN, rumah-rumah makan dengan kelas yang menengah besar pun kelihatannya juga di lapangan kita melakukan survei saat itu masih ada, ini yang terus kita edukasi agar itu betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berhak,” bebernya.
Pemkot Tarakan sendiri sudah merevisi Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram bersubsidi. Di mana untuk wilayah darat Rp 16.700 per tabung, sedangkan untuk HET wilayah pesisir Rp 18.700 per tabung.
Dengan HET yang baru itu, Catur Hendratmo mengharapkan masyarakat dapat mengambil langsung ke pangkalan agar mendapatkan harga sesuai yang ditetapkan sekaligus mendukung proses pendistribusian tepat sasaran.
“Usahakan ambil di pangkalan sehingga dia tidak lagi mencari di pengecer. Sehingga saya pikir nanti proses perbaikan distribusinya bisa berjalan di Kota Tarakan,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post