TARAKAN – Agus Sutanto resmi menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan sejak 7 April 2021, menggantikan Agus Surya Dewi yang kini menjabat Kepala BNNK Batu, Malang, Jawa Timur.
Sebelum menjabat Kepala BNNK Tarakan, Agus Sutanto lama bertugas di BNNP DKI Jakarta sebagai Kabag Umum.
Sebelum bertugas di Tarakan, Agus Sutanto juga sudah belajar banyak terkait kondisi peredaran narkoba di Tarakan. Ia mengakui, Tarakan merupakan pintu transit peredaran narkoba dari negara tetangga ke wilayah Indonesia.
Informasi terbaru yang diterimanya, pengungkapan kasus sabu seberat 89 kilogram di Bone, Sulawesi Selatan, belum lama ini, indikasinya melalui jalur Tarakan.
Meski demikian, ia menilai tidak ada penanganan khusus yang dilakukan. Siapapun yang menyalahgunakan narkoba, akan dituntut sesuai aturan yang berlaku.
Tingginya peredaran narkoba melalui Tarkan, membuat BNN Pusat menempatkan satu pos pantau di Tarakan untuk mengantisipasi gerakan mencurigakan terkait pelaku narkoba.
Agus Sutanto sendiri mengajak pemangku kepentingan dan masyarakat untuk ikut memberantas narkoba.
“Mari bersama-sama kami minta pemangku kebijakan yang ada di kota Tarakan ini beserta seluruh elemen masyarakat, ayo jadikan kota Tarakan benar-benar menjadi kota yang bersih dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” ajaknya.
Dalam upaya pemberantasan narkoba, BNNK Tarakan sendiri memiliki program selain penindakan. Di antaranya dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat di wilayah yang marak peredaran narkoba melalui program Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba).
“Bagaimana menjadikan masyarakat yang selama ini hidup dari ketergantungan narkoba, beralih ke pekerjaan yang lain yang lebih produktif dan menghasilkan,” ungkapnya.
BNNK Tarakan juga terus melakukan penindakan terhadap peredaran narkoba. Di mana dari target 3 perkara yang dibebankan tahun ini, pihaknya sudah mengungkap 1 perkara sabu. (jkr-1)
Discussion about this post