TARAKAN – Sesuai jadwal, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Tarakan telah memulai vaksinasi tahap kedua sejak Selasa (9/3/2021).
Di termin pertama ini, vaksin Sinovac diberikan kepada 1.710 sasaran. Pada hari pertama kemarin, sebanyak 300 dosis diberikan kepada orang yang telah diprioritaskan untuk mendapatkannya.
Pelaksanaan vaksinasi massal ini dipusatkan di gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan. Sejak dibuka pukul 08.30 WITA, masyakarat antusias berdatangan.
Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 menyiapkan beberapa meja baik untuk pendaftaran, pemeriksaan hingga pemberian vaksin. Selain itu, disiapkan juga tempat istirahat untuk mengantisipasi kejadian ikutan pasca vaksinasi.
Adapun warga yang divaksin pada hari pertama di antaranya anggota DPRD Tarakan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Tarakan mulai dari asisten hingga kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan catatan belum pernah terpapar Covid-19.
Selain itu, kepala bagian dan kepala sub bagian di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda), tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), pejabat di instansi vertikal, wartawan dan lain-lain.
Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Haidir salah satu pejabat yang divaksin. Ia mengaku tidak merasakan apapun saat divaksin karena menjalaninya dengan santai.
“Alhamdulillah lancar-lancar saja, yang penting enjoy, santai, saya saja tadi itu kok tidak ada berasa,” tuturnya ditemui usai vaksin.
Meski demikian, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) ini mengaku sempat menjadi pemikiran juga karena lama tidak divaksin. Namun, setelah menjalaninya, tidak merasakan apapun. Termasuk pasca disuntik. “Alhamdulillah, normal-normal saja,” imbuhnya.
Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan dr. Devi Ika Indriarti menilai pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar. Hanya keluhan ringan yang ia terima.
“Alhamdulillah semuanya bisa berjalan dengan lancar, kayaknya belum ada keluhan sih yang sudah disuntik, yang sudah 30 menit bisa pulang, bisa beraktivitas seperti biasa. Mungkin ada yang keluhannya ada rasa ngantuk, kemudian tangan yang disuntik itu pegal-pegal, itu masih ringan,” tuturnya, ditemui disela kegiatan vaksinasi.
Sedangkan untuk keluhan sedang hingga berat, menurut Devi –sapaan akrabnya- belum ada. Kalaupun merasakan setelah pulang ke rumah, Devi mengimbau segera hubungi Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19. Menurutnya, kejadian ikutan pasca vaksinasi kemungkinan bisa saja terjadi.
Dalam pelaksanaan vaksinasi, pihaknya juga menerapkan syarat ketat sesuai yang diatur. Seperti usia antara 18 – 59 tahun, tidak memiliki penyakit komorbit dan syarat lainnya.
Devi menargetkan, 1.710 dosis ini akan dihabiskan dalam satu minggu ke depan. Sehingga diharapkan pada termin kedua bisa mendapatkan lebih banyak lagi. Adapun warga yang sudah mendapatkan dosis pertama, akan mendapatkan dosis kedua minimal 14 hari ke depan. (jkr-1)
Discussion about this post