TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasiennya, termasuk dalam penanganan pasien Corona Virus Disease (Covid-19).
Selain telah menyiapkan ruangan khusus, penanganan pasien di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) semakin lengkap dengan hadirnya mesin mengolah darah plasma konvalesen.
Mesin bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan itu telah berada di RSUD Tarakan sejak beberapa waktu lalu. Bahkan sudah di uji coba penggunaannya.
Hanya saja, RSUD Tarakan belum bisa mengoperasikannya secara normal karena masih membutuhkan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk menjaga kestabilan listriknya.
“Jadi kita siapkan back up dulu untuk UPS untuk jaga kestabilan arus listriknya,” ujar Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD, Rabu (18/3/2021).
Selain mesin pengolah darah plasma konvalesen, RSUD Tarakan juga kedatangan peralatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang pengadaannya juga dari Kementerian Kesehatan.
RSUD Tarakan sendiri telah menyiapkan ruangan untuk pemanfaatan dua peralatan baru tersebut. Keduanya ditempatkan di salah satu bangunan lama di RSUD Tarakan yang sudah dibenahi.
Angka kesembuhan pasien di RSUD Tarakan sendiri baik umum maupun pegawai RSUD Tarakan yang terpapar, semakin meningkat. Per 18 Maret 2021, dari 233 pegawai RSUD Tarakan yang terapapar Covid-19 baik tenaga medis maupun administrasi, hanya tersisa 17 orang saja yang menunggu hasilnya.
Mereka tidak hanya karyawan yang sudah terpapar sebelumnya, tapi ada juga yang kasus baru. Namun mereka hanya melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Kalau karyawan kami itu laporan terakhir yang masih terpapar sisa 17 orang,” ujar Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD kepada awak media pada Rabu (18/3/2021).
Terhadap kasus karyawan yang baru terpapar, Hasbi Hasyim juga sudah menginstuksikan kepada stafnya untuk melakukan tracking kasus, apakah terpapar dari pekerjaan atau dari luar.
Adapun masyarakat yang masih dirawat di RSUD Tarakan karena terpapar Covid-19, jumlahnya diperkirakan Hasbi Hasyim mencapai 50an orang, karena ada penambahan dari hasil swab ulang terhadap pasien di ruang Teratai.
Hasbi Hasyim membeberkan jumlah pasien pasien gangguan jiwa yang terpapar Covid-19 mencapai 7 orang. Untuk perawatan mereka, manajemen RSUD Tarakan membuatkan ruangan khusus di ruang Teratai. (adv/jkr-1)
Discussion about this post