TARAKAN – Peristiwa kebakaran terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Api membakar salah satu gedung rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara itu.
Peristiwa itu membuat sejumlah karyawan RSUD Tarakan yang sedang bekerja, panik setelah bagian informasi mengumumkan adanya peristiwa tersebut.
Pihak rumah sakit sendiri tidak tinggal diam. Langkah awal penanggulangan dilakukan dengan menurunkan Tim Fire and Rescue untuk memadamkan api.
Tim yang sudah terlatih dan didukung dengan peralatan memadai, langsung sigap mendatangi lokasi untuk memadamkan api. Dengan menerapkan teknik pemadaman sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), tim berhasil memadamkan api.
Namun, tugas Tim Fire and Rescue RSUD Tarakan belum selesai. Setelah api berhasil dikuasai, tim melanjutkan dengan melakukan pencarian terhadap kemungkinan adanya orang yang terperangkap di dalam gedung yang terbakar.
Hasilnya, tim berhasil menyelamatkan satu korban yang kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa itu merupakan simulasi dari program pembekalan fire safety manajement kepada Tim Fire and Rescue RSUD Tarakan yang berlangsung Rabu (18/3/2021), untuk memberikan pengetahuan akan cara memberikan pertolongan ketika terjadi kebakaran.
Kegiatan digelar oleh RSUD Tarakan bekerjasama dengan PT. Global Artha Nusa dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kaltara.
Ketua DPC A2K3 Kaltara Chandra Arthana Putra menjelaskan kegiatan tersebut merupakan program tahunan RSUD Tarakan yang dipertuntukkan bagi Tim Fire dan Rescue RSUD Tarakan.
Tim Fire and Rescue merupakan lapis kedua yang dipersiapkan untuk menanggulangi musibah di RSUD Tarakan apabila lapis pertama tidak mampu menanggulanginya.
“Jadi lapis pertama itu perawat dan karyawan yang ada di RSUD menggunakan pemadam Apar, dan jika kebakaran membesar, maka lapis keduanya dari Tim Fire and Rescue ini yang membantu sambil menunggu tim lapis ketiga dari PMK, Basarnas dan BPBD,” ujar Chandra Arthana Putra.
Dalam kegiatan tersebut, anggota Tim Fire and Rescue RSUD Tarakan dibekali dengan materi tentang fire dan rescue, latihan fisik, simulasi dan ada juga program kompetisi.
Sementara narasumber tidak hanya dari Asosiasi Ahli K3 Kaltara saja, tapi juga akan bekerjasama dengan Basarnas, PMK dan BPBD. Pada 28 Maret mendatang juga akan digelar kegiatan praktek pertolongan korban dari gedung bertingkat di Kantor Basarnas Tarakan.
Tugas Tim Fire and Rescue sendiri, menurut Chandra, cukup banyak. Mereka diharapkan bisa memberikan bantuan jika terjadi kondisi darurat yang tidak bisa ditangani. Seperti memadamkan api dan melakukan pencarian orang yang terperangkap, dan lain-lain.
Sementara itu, Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD menjelaskan, sejak 2017, RSUD Tarakan mengaktifkan lagi Tim Fire and Rescue untuk menanggulangi jika terjadi musibah di RSUD Tarakan, baik kebakaran, gempa bumi dan musibah lainnya. Tim ini beranggotakan 10 orang dari pegawai RSUD Tarakan dari berbagai divisi.
“Sejak tahun 2017, dari dulu memang ada, tapi tidak aktif. Nanti setelah saya diberi amanah, saya minta ini diseriusi. Karena bukan apa, itu menjadi risiko dan kita lihat di beberapa daerah ada saja musibah itu terjadi,” ujar Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD, Rabu (18/3).
Menurutnya, hampir setiap tahun pihaknya mengagendakan pelatihan bagi Tim Fire and Rescue ini untuk memberikan penyegaran dan melatih kesiapan mereka dalam menanggulangi musibah kebakaran. Bahkan, beberapa bulan lalu, simulasi digelar malam hari.
RSUD Tarakan juga mendukung tugas Tim Fire and Rescue dengan melengkapi peralatan memadai. Selain di bangunan RSUD Tarakan sendiri sudah terpasang hydrant dan menyiapkan Apar, pihaknya juga menyiapkan baju anti api dan peralatan pendukung lainnnya. (adv/jkr-1)
Discussion about this post