NUNUKAN – Innalillaahi wa innailaihirooji’un. Kabupaten Nunukan berduka, salah satu putri terbaiknya Hj. Asmah Gani meninggal dunia pada Senin malam (22/2/2021) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Kepergiannya sangat mengagetkan, sekaligus meninggalkan duka mendalam bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Nunukan.
Masyarakat mengenal sosok Asmah Gani lebih dari sekedar seseorang yang pernah menduduki jabatan sebagai camat, anggota DPRD, wakil bupati atau ketua DPD Partai Golkar. Bagi masyarakat, Asmah Gani seolah sudah menjadi ibu yang begitu disayangi.
Sosok yang sangat sederhana, begitu mudah ditemui kapanpun dan dimanapun, sangat murah hati, dan selalu memperlakukan seluruh masyarakat dengan sama baiknya.
Selama mengemban amanah sebagai pejabat publik, ibu dari 3 anak ini dikenal sangat jauh dari kesan formil. Tidak jarang Asmah Gani dengan santainya menandatangani berkas penting sambil tetap berbelanja di pasar tanpa rasa canggung. Kepiawaiannya untuk menempatkan diri sejajar dengan masyarakat inilah yang begitu melekat di benak hati masyarakat.
Asmah Gani selama ini juga dikenal sebagai ‘jujugan’ atau tempat pelarian terakhir, bagi banyak orang. Ketika ingin menikah tapi uangnya masih kurang, ingin aqiqah anaknya tapi uangnya belum cukup, hendak pulang kampung tapi belum ada tiket, atau saat menghadapi ‘masalah – masalah keuangan’ yang lain, maka menemuinya bisa jadi merupakan solusi terakhir, yang selalunya ampuh.
Mas Hari, ajudan Asmah Gani selama menjabat sebagai wakil bupati Nunukan menceritakan bahwa sudah tidak terhitung lagi banyaknya narapidana yang menyambangi rumah jabatan sesaat setelah selesai menjalani masa hukumannya.
“Koq seperti ada pesan yang sambung menyambung diantara para napi, bahwa kalau nanti sudah keluar langsung saja ke rumah Ibu Asmah,” kata Hari.
Pendek kata, begitu banyak deretan kebaikan Asmah Gani yang tertanam dan melekat erat di hati masyarakat Nunukan. Maka ketika berita duka itu muncul, maka seakan kompak, semua status media sosial dipenuhi oleh ucapan duka cita.
Sebagai seorang perempuan, Asmah Gani memiliki karier yang sangat cemerlang. Mengenang kembali perjalanan beliau. Hj. Asmah Gani lahir di Nunukan pada 17 Agustus 1954, terlahir dari pasangan Bapak H. Gani dan Ibu Zubaidah, Hj. Asmah Gani tumbuh dan besar seperti remaja lainnya. Hj. Asmah Gani kecil bersekolah di Sekolah Dasar (SD) 02 Nunukan dan lulus pada tahun 1968. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Harapan Nunukan lulus tahun 1971, dan terakhir Hj. Asmah Gani mengenyam pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pancasila tahun 1977 saat ini menjadi SMAN 2 Nunukan.
Pada tahun 1978, Hj. Asmah Gani berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS kemudian pada tahun 1987 sampai dengan 2004 sebagai Sekertaris Kecamatan, pada saat itu Kabupaten Nunukan masih sebuah kecamatan dari Kabupaten Bulungan. Tak sampai disitu, karena keuletannya membuatnya dipercaya menjadi Camat Nunukan. Pada saat Nunukan menjadi Kabupaten, ditahun 2004 s.d 2006 menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kab. Nunukan, selanjutnya sebagai staf ahli bupati pada tahun 2006 sampai dengan 2008.
Selepas mengundurkan diri sebagai PNS, Asmah Gani terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Nunukan Periode 2009 – 2014, dan dalam Pilkada tahun 2011 dipercaya oleh masyarakat Nunukan menjadi Wakil Bupati Nunukan mendampingi Bupati Nunukan Drs. H. Basri periode 2011 – 2016. Kemudian terakhir menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara periode 2019 – 2024.
Sekarang dia sudah pergi untuk selama-lamanya, pergi meninggalkan kita semua, meninggalkan semua kenangan dan kebaikan. Tak ada lagi sosok Ibu yang ramah, panutan kita semua dan tak akan pernah lagi kita melihat senyum manis yang selalu terukir diwajahnya.
Selamat Jalan Ibu, semua kenangan dan kebaikannya akan selalu kita ingat. Terima kasih sudah menjadi Putri Terbaik Kab. Nunukan, terima kasih atas segala jasa-jasa dan kebaikan-kebaikan untuk masyarakat dan Kabupaten Nunukan ini. (Humas)
Discussion about this post