TARAKAN – Selama dibukanya posko pengendalian transportasi udara Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), Bandar Udara Kelas I Utama Juwata Tarakan mencatat terjadi penurunan pergerakan penumpang baik barangkat maupun datang.
Tahun 2020, pergerakan penumpang baik berangkat maupun datang hingga 3 Januari tahun ini sebanyak 23.114 penumpang dengan persentase pertumbuhan -44,38 persen dari tahun lalu yang mencapai 41.556 penumpang.
“Pesawatnya kita bergerak banyak tetapi penumpangnya yang cenderung turun,” beber Ketua Posko Ceppy Triono kepada awak media, ditemui usai apel penutupan posko terpadu di terminal Bandar Udara Juwata Tarakan, Senin (4/1/2021).
Penurunan ini, menurut Ceppy Triono, disebabkan aturan yang diberlakukan pemerintah daerah terkait syarat untuk keluar masuk antar daerah. Karena terkait dengan Covid-19 sehingga pihaknya juga harus mendukung kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah.
Pihaknya sendiri mewajibkan syarat rapid test antigen bagi penumpang yang akan berangkat ke luar Tarakan, mengikuti syarat yang ditetapkan pemerintah daerah tujuan. Syarat itu berlaku hingga 8 Januari 2021.
Meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang, namun disisi lain, ia menilai, terjadi kenaikan volume angkut barang (cargo) yaitu sebesar 57,21 persen untuk outgoing, 64,27 persen untuk incoming.
“Terdapat kenaikan dari jumlah cargo untuk menutup penumpang yang kurang. Cargo dari tahun lalu itu kenaikannya hingga 100 persen lebih. Jadi kita bersyukurlah, artinya air lines ini di Tarakan sudah mulai hidup kembali walaupun dengan pembatasan-pembatasan baik itu peraturan dari Kementerian Perhubungan maupun dari daerah-daerah lain,” ungkapnya. (jkr-1)
Discussion about this post