TARAKAN – Terpilihnya Dr. H. Syamsuddin Arfah M.Si sebagai Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Perkumpulan Binaraga Fitness (PBFI) Kalimantan Utara (Kaltara) sekaligus menandai hadirnya organisasi cabang olahraga pamer otot ini di Bumi Benuanta, pasca berpisah dari induk sebelumnya Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).
Musyawarah Provinsi (Musprov) PBFI Kaltara yang pertama yang digelar di ruang pertemuan Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan, Sabtu (26/12/2020) malam, dihadiri langsung Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PBFI Irwan Alwi. Dengan terbentuknya Pengprov PBFI Kaltara, Irwan Alwi berharap bisa memberikan warna baru bagi pembinaan dan prestasi KONI Kaltara.
“Kami dari pusat berharap bahwa kemudian dibentuknya pengurusan Perkumpulan Binaraga Fitness ini, akan memberikan warna baru dan memberikan pembinaan prestasi yang baru kepada KONI Provinsi Kalimantan Utara,” ujarnya kepada awak media, ditemui usai acara.
Irwan Alwi juga berharap Pengprov PBFI Kaltara di bawah kepemimpinan Syamsuddin Arfah, dapat berkontribusi dalam event yang digelar PP PBFI seperti kejuaraan nasional (Kejurnas), maupun multi event seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
“Dengan diketuai oleh bapak Syamsuddin kita berharap dapat memberikan kontribusi mengirim atlet setiap kejuaraan nasional dan target yang paling betul-betul diharapkan oleh semua masyarakat Kalimantan Utara bagaimana kemudian dalam kepemimpinannya beliau bisa mengikutsertakan atlet-atlet Provinsi Kaltara ini menjadi peserta PON 2024,” harapnya.
Karena PON 2024 semakin dekat, Irwan Alwi berharap pengurus PBFI Kaltara dapat berakselerasi untuk melakukan pembinaan sehingga bisa menjadi peserta PON 2024.
Irwan Alwi menceritakan singkat terbentuknya PP PBFI. Sebelum terbentuk, cabang binaraga bersama PB PABBSI sejak tahun 1960an. Namun, tiga cabang olahraga di bawah naungan PB PABBSI mempunyai federasi olahraga internasional masing-masing.
Yang menjadi persoalan, ia menilai angkat besi yang menjadi olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade yang sangat sensitif terkait sanksi doping. Sehingga angkat besi menginginkan punya induk organisasi sendiri.
“Dasar daripada itu maka kami bersepakat, ya kita harus berpisah. Harusnya berpisah ini sejak tahun 2012, namun karena kawan-kawan di provinsi masih ingin bersama maka tertunda. Pada saat Munas 2019 kami bersepakat bahwa kami harus menjadi sendiri-sendiri,” bebernya.
PBFI sudah masuk sebagai anggota KONI Pusat. Kaltara sendiri menjadi provinsi ke-18 terbentuknya PBFI. Jumlah itu dinilai Irwan Alwi melebihi target PP PBFI. Pihaknya hanya menargetkan 16 provinsi saja di tahun ini. Ia berharap Februari 2021, pihaknya bisa menuntaskan terbentuknya PBFI di 34 provinsi di Indonesia untuk menyongsong Kejuaraan Nasional (Kejurnas) binaraga yang pertama pasca lepas dari PB PABBSI yang menjadi ajang seleksi menuju SEA Games Hanoi 2021. (jkr-1).
Discussion about this post