TARAKAN – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tarakan Hj. Siti Rujiah mengapresiasi fashion show yang digelar Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Tarakan bekerjasama Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dan Dinas Pariwisata Tarakan.
Melalui acara tersebut, Siti Rujiah menilai sebagai ajang promosi memperkenalkan batik Tarakan kepada masyarakat bahwa batik Tarakan bervariasi dan inovatif.
“Batik Tarakan itu tidak hanya itu-itu saja, tapi batik Tarakan juga cukup variatif, cukup inovatif pembuatannya, sehingga dalam acara apapun bisa digunakan,” ujar istri Wali Kota Tarakan Khairul ini, Sabtu (12/12/2020).
Melihat potensinya yang cukup besar, Siti Rujiah berharap batik Tarakan bisa go nasional dan internasional sehingga keberadaan kota Tarakan bisa terangkat juga dengan batik Tarakan.
“Saya berharap sebagai ketua Dekranasda agar batik Tarakan bisa go nasional,” harapnya.
Di Tarakan sendiri, menurut Siti Rujiah, penggunaan batik Tarakan sudah mulai dibudayakan. Terutama untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di mana Dekranasda Tarakan mendapat orderan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sebanyak 3 ribu potong batik Tarakan yang akan digunakan untuk PNS.
Siti Rujiah berharap apa yang dilakukan Pemkot Tarakan ini bisa diikuti instansi-instansi lainnya untuk membudayakan menggunakan batik Tarakan.
Selain batik, Siti Rujiah juga membeberkan bahwa Tarakan telah memiliki kerajinan tenun yang mengadopsi dari kerajinan tenun Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan kerajinan ini sudah go internasional.
“Disamping batik Kota Tarakan kita juga ada tenun Tarakan yang cukup bagus juga. Kalau tenun Tarakan sudah internasional ya, sudah masuk ke daerah Malaysia. Tenunnya ini sebenarnya yang membuat saudara-saudara kita dari NTT, tapi motifnya adalah motif Tarakan sehingga kita mengadopsi antara NTT dengan motif Tarakan,” bebernya. (jkr-1)
Discussion about this post