TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan, serta rekapitulasi hasil suara dengan aplikasi sirekab di halaman SMPN 2 Tarakan, Sabtu (21/11/2020).
Dalam kegiatan tersebut dipraktekkan tata cara pemungutan dan penghitungan suara dengan menerapkan protokol kesehatan.
Mulai dari pemilih mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum masuk ke tempat pemungutan suara (TPS), hingga mencelupkan salah satu jari ke dalam tinta sebagai tanda telah memberikan hak suara.
“Kegiatan ini kita lakukan, semangatnya adalah agar nanti pada saat hari H, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi bisa kita antisipasi. Makanya simulasi ini kita agendakan, dilakukan riil seperti betul-betul yang terjadi pada saat hari H,” ujar Ketua KPU Tarakan, Nasruddin kepada awak media, ditemui disela kegiatan.
Termasuk melakukan hal-hal lain. Dicontohkan Nasruddin, misalnya ada kasus-kasus, ada yang tidak mau diatur, ada yang tidak mau menjaga protokoler kesehatan, semua tersimulasikan di kegiatan tersebut, sehingga bisa memberikan langkah-langkah pencegahan pada saat hari H nanti.
Dalam simulasi tersebut, pihaknya juga menyiapkan baju hazmat, untuk mempraktekkan upaya yang dilakukan jika ada pemilih yang jatuh pingsan. Menurutnya, tidak bisa diangkat begitu saja, tapi petugas menggunakan baju hazmat. “Itu langkah-langkah antisipatif kita untuk mencegah,” ungkapnya. (jkr-1)
Discussion about this post