TARAKAN – Pandemi corona virus disease (Covid-19) menginspirasi PT Pertamina EP Aset 5 Tarakan Field turut melakukan upaya pencegahan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), dengan cara bersinergi dengan masyarakat.
Kelingan, begitu singkatan nama kelompoknya. Panjangnya adalah Kelompok Peduli Penanggulangan Covid-19. Kelompok yang diketuai Vita Nurasmah ini beranggotakan 10 orang dengan home base berada di Kelurahan Kampung Enam, Kecamatan Tarakan Timur.
Kelingan sendiri merupakan wujud dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini yang berdiri pada tahun 2015. Berubah menjadi Kelingan pada tahun ini seiring kesediaan PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field memberdayakan melalui program CSR-nya.
“Awal 2020 ada komunikasi dengan Pertamina untuk memberdayakan KWT. Dan di sekitar April ya, setelah pandemi itu ada akhirnya terbentuk Kelingan,” ujar Vita Nurasmah kepada jendelakaltara.co, Sabtu (31/10/2020).
Dalam perjalanannya, Kelingan melakukan banyak kegiatan yang berkaitan dengan penanganan pandemi covid-19 di wilayah kelurahan Kampung Enam.
Di antaranya, dibeberkan Vita Nurasmah, pembagian vitamin bagi lanjut usia (lansia) dan anak-anak, pembagian masker, serta pembuatan dan pembagian disinfektan.
Juga melakukan penyemprotan di tempat-tempat umum seperti di rumah ibadah, serta di sekitar rumah warga yang terkonfirmasi covid-19 yang bersinergi dengan tim gugus tugas RT dan kelurahan.
“Alhamdulillah kami bersinergi dengan tim gugus covid-19 kelurahan, tim gugus covid-19 RT yang ada di sini ada 15 RT berarti ada 15 tim gugus RT, bersama-sama mengadakan penyemprotan disinfektan di sekitar rumah terkonfirmasi,” bebernya.
Kegiatan lainnya, Kelingan mampu menghasilkan pendapatan dengan memproduksi Jae.pongan, yakni jamu yang dapat membantu menghangatkan serta meningkatkan immun tubuh.
“Kalau yang Jae.pongan ini baru dua bulan lebih kami produksi. Awalnya kami pelatihan sebenarnya, pelatihan pembuatan minuman tradisional, ternyata diawali dengan itu banyak yang minat, akhirnya banyak yang minat, akhirnya pelan-pelan kami produksi seminggu sekali, kadang juga bisa seminggu dua kali, tergantung permintaan, selesai diproduksi itu habis,” Bebernya.
Produk ini mendapat respon bagus di pasaran. Permintaannya tidak hanya dari masyarakat Tarakan. Vita Nurasmah membeberkan ada juga yang terkirim ke Tanjung Selor, bahkan ke Banjar Baru, Bekasi, Yogyakarta dan Surabaya.
Bahkan pemasaran yang difasilitasi Pertamina hingga sampai ke Singapura dan Malaysia. Total pihaknya sudah memproduksi 1.000 bungkus. Setiap bungkus dijual dengan harga Rp 15 ribu.
Jae.pongan punya dua varian, yakni berisikan Jahe putih serta ada juga jahe merah. Satu lagi berisikan empon-empon yang merupakan campuran delapan macam komposisi. Seperti kunyit, temu lawak, kencur, serai, kayu manis dan gula. Dicampurkan gula sehingga tidak perlu lagi menuangkan gula ketika akan mengonsumsinya, tinggal diseduh lalu diminum.
Selain dijual, pihaknya juga memberikan secara cuma-cuma kepada warga yang terkonfirmasi covid-19 maupun kepada keluarga yang kontak erat dan diisolasi.
Berjalannya produksi Jae.pongan ini tidak lepas dari peran PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field dalam membantu kegiatan Kelingan.
“Dari awal memang Pertamina membantu dalam pelatihan, dalam sarana prasarana. Di awal 2020 memang kami jadi mitranya,” ungkap Vita Nurasmah mengakui.
Tidak hanya dalam hal memproduksi Jae.pongan, dalam penanganan covid-19, pihaknya juga mendapat dukungan dari PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field. Seperti alat semprot, disinfektan, alat pelindung diri (APD). “Itu dari Pertamina semua,” imbuhnya.
Besar harapan Vita Nurasmah agar PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field tetap menjadi mitra Kelingan untuk mengembangkan perekonomian.
“Harapannya tetap menjadi mitra ya sampai ke arah kita perekonomiannya bisa bertambah berkembang. Kalau untuk Jae-pongan kan kita mengarah ke perekonomian masyarakat. Karena selain Jae-pongan kita juga ada tanaman toga, ada tanaman yang lain,” harapnya.
Community Development Officer PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field Mutiara Mujida membeberkan, ada dua program yang dikembangkan pihaknya dengan Kelingan.
“Kesehatan sama ada yang pemberdayaan,” ujar Mutiara Mujida, Sabtu (31/10/2020).
Program kesehatan meliputi kegiatan pencegahan terhadap pandemi covid-19. Seperti melakukan pelatihan pembuatan disinfektan, sabun cuci tangan dan lainnya serta memberikan pendampingan terkait cara mengatasi jika terjadi kasus.
Selain itu, pihaknya juga membantu membuatkan sistem pelaporan tanggap darurat jika terjadi kasus, agar cepat ditindaklanjut, dengan mengunakan form monitoring secara online yang terintegrasi dengan kelurahan, puskesmas dan warga.
“Melalui Kelingan nanti sistem itu akan kayak mengkomunikasikan langsung satgas maksudnya, terus ke kelurahan sama ke puskesmas,” bebernya.
Ketika telah terjadi kasus dan dilaporkan oleh warga, pihaknya membantu warga melakukan mencegahan dengan memberikan alat pelindung diri (APD). Seperti hazmat, masker, sarung tangan, helm sepatu karet dan bahan-bahan pembuatan disinfektan.
Sementara untuk program pemberdayaan, pihaknya fokus mendampingi pembuatan produk Jae-pongan dan kebun untuk ketahanan pangan dalam menantisipasi pandemi covid-19 ke depan.
“Ketika suatu hari nanti terjadi lagi pandemi, orang sudah tahu kalau betapa enaknya loh kita itu punya sumber daya sendiri, terus kita bisa makan sendiri, panen sendiri,” bebernya.
Dibuatnya Jae-pongan juga karena covid-19. Selain itu, pihaknya juga mendorong warga untuk menanam tanaman yang menjadi bahan baku pembuatan Jae-pongan, dengan harapan kelak bisa di panen dan diolah sendiri oleh warga. Pihaknya menyiapkan bibit untuk ditanam warga. (jkr-1)
Discussion about this post