TARAKAN – Kepolisian Resort (Polres) Tarakan telah menarik kesimpulan sementara dari kasus RS (15), siswa yang ditemukan meninggal di kamar mandi di rumahnya di Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Selasa lalu (27/10/2020) sekira pukul 17.00 Wita.
Polisi menyimpulkan RS meninggal karena bunuh diri, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, hasil visum dan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kalau misalnya dari kami kepolisian, sementara ini masih murni bunuh diri,” ujar Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Aldi, Kamis (5/11).
Dari pemeriksaan saksi-saksi, Muhammad Aldi membeberkan, pihaknya sudah menggali keterangan dari ibu, tante dan om korban yang juga sebagai pelapor.
Menurutnya, ibu maupun tante korban menerangkan kalau korban sudah berada di kamar mandi dari siang hari. Adalah tante korban yang pertama kali mengkonfirmasi keberadaan korban di kamar mandi.
“Jadi pada saat tantenya pulang dari kantor, dari kerjaan, di pulang ke rumah, ingin mencuci tangan di kamar mandi, begitu ingin cuci tangan di kamar mandi, ternyata korban ada di dalam dan itu korban sempat menjawab, itu sekitar di pukul siang sekitar jam 12an lah,” jelasnya.
Hingga sore hari, ternyata korban masih di kamar mandi, sehingga timbul kecurigaan pihak keluarga. Akhirnya didobraklah pintu kamar mandi tersebut.
“Dan begitu ditemukan pada saat didobrak, kondisinya korban sudah tergantung menggunakan tali nilon warna biru,” bebernya.
Dari keterangan ibu korban, RS adalah anak yang cenderung pendiam. Komunikasi terakhir dengan korban sebelum ditemukan meninggal, ibu korban menyuruh korban untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
“Dari 11 tugas ini, ibu korban menyuruh untuk diselesaikan, namun korban menjawab dia tidak bisa menyelesaikannya karena dia tidak mengerti dengan tugas-tugasnya tersebut. Malah korban ini menyerahkan HP nya kepada ibunya. Itu menurut keterangan dari ibunya,” beber Muhammad Aldi.
Dari hasil visum juga menyimpulkan murni bunuh diri. Hal itu didukung dari hasil olah TKP yang mana pada saat anggotanya melakukan identifikasi, menemukan di bagian kunci kamar mandi itu rusak arah ke dalam.
“Yang mana ini mendukung kalau pintu itu didobrak dari luar dan dalam posisi terkunci dan rusaknya ke dalam,” ungkapnya.
Pihaknya berencana menindaklanjuti kasus tersebut dengan melengkapi keterangan dari kakak atau keluarga korban maupun saksi-saksi lain yang awal menemukan korban.
Adapun terhadap pihak sekolah atau dinas terkait, Menurut Muhammad Aldi, pihaknya belum ada mengarah untuk meminta keterangan.
Dalam pemeriksaan terhadap ibu maupun kakak korban, Muhammad Aldi juga membeberkan kalau korban tidak punya riwayat sakit. Hanya mengeluhkan terkait tugas sekolah.
“Dari ibu ataupun dari tante korban menyatakan kalau yang bersnagkutan ini tidak mempunya riwayat sakit. Dan juga apakah ada yang pernah dikeluhkan, hanya yang dikeluhkan itu berkaitan dengan tugas sekolah yang menumpuk, itu saja sih,” ungkapnya. (jkr-1)
Discussion about this post