TANJUNG SELOR – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya mengutus tim melakukan pengecekan kesiapan program nasional vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara).
Tim yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat bersua Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi di Tanjung Selor, Bulungan, Ahad (29/11).
Seperti diketahui, pada Jumat (27/11) kemarin, Pjs Gubernur menyampaikan sejumlah potensi kendala vaksinasi Covid-19 di Kaltara kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui rapat secara virtual diikuti para gubernur di Tanah Air.
“Kami merespon apa yang disampaikan Pak Pjs pada waktu rapat dengan Pak Menteri (Menkes). Kami diperintahkan Pak Menkes mengecek secara langsung. Alhamdulillah sudah kita cek cool room-nya (ruang pendingin vaksin) di Tarakan. Sementara masih cukup untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kaltara,” kata Muhammad Budi Hidayat usai pertemuan.
Walau demikian, Kemenkes akan tetap memberi bantuan satu unit cool room baru untuk ditempatkan di Tanjung Selor. “Kapasitas yang ada sekitar 5.000 liter. Untuk vaksinasi COVID-19 hanya butuh kapasitas 1.300 liter. Jadi masih jauh dari cukup. Cool room ini akan kita adakan ke Tanjung Selor di awal 2021. Antara bulan Januari atau bulan Februari paling lambat,” ujarnya.
Yang masih kurang adalah cool box atau kotak pendingin. Alat ini sebuah wadah yang dapat menahan panas dan digunakan bersama dengan kantung pendingin untuk menjaga vaksin tetap dingin selama transportasi atau penyimpanan jangka pendek.
“Cool box akan dipakai untuk membawa vaksin ke Fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan). Itu kita akan tambah. Sementara kita hitung, berapa kurangnya. Setelah itu kita langsung adakan,” tuturnya.
Adapun dukungan sumber daya manusia (SDM) vaksinator yang sebelumnya diusulkan Pjs Gubernur pada rapat bersama sejumlah Menteri dan gubernur, setelah dilakukan perhitungan oleh Tim Kemenkes, masih cukup tenaga di Kaltara.
“Ternyata masih cukup tenaga vaksinator di sini, dibantu oleh perawat, dokter, dan bidan. Mereka bisa mendapatkan surat tugas untuk bisa melakukan vaksinasi. Jadi cukup dengan tenaga lokal. Tidak perlu didatangkan dari Jakarta. Kalau pun ada kekurangan, kita akan buat pelatihan kelas tenaga vaksinator di sini,” sebutnya.
Pjs Gubernur Kaltara teguh Setyabudi memberi apresiasi respon cepat Menkes Terawan. “Atas nama masyarakat dan Pemprov Kaltara, menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Menkes beserta jajaran, begitu cepat responnya. Mudah-mudahan setelah kami bicarakan dengan tim yang dipimpin Pak Budi Hidayat makin membuat Kaltara siap melakukan vaksinasi Covid-19,” sebutnya.
Teguh mengkonfirmasi kembali bahwasanya Kemenkes akan mendukung cool room, alokasi vaksin, cool box, pelatihan vaksinator jika kurang, serta dukungan lainnya yang diperlukan kemudian.
“Yang jelas, dukungan-dukungan yang diberikan Kemenkes menggembirakan bagi saya serta tentu masyarakat Kaltara semuanya,” ujarnya.
Teguh membeberkan, dalam pertemuan dengan Muhammad Budi Hidayat, juga ikut dibicarakan perihal vaksinasi Covid-19 terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Nunukan sepulang dari Malaysia.
“Itu menjadi harapan besar kita sehingga bisa melayani PMI dari Malaysia sebaik-baiknya sesuai prosedur kesehatan. Ini yang tengah kami bicarakan lebih lanjut. Apakah divaksin di Nunukan atau dimana. Nanti akan ada ruang isolasi dan sebagainya juga,” katanya.
“Beliau juga ke Tarakan. Mudah-mudahan juga bisa bicara dengan Pak Walikota terkait penanganan Covid-19 di sana,” imbuhnya menutup.(humas)
Discussion about this post