TARAKAN – Indonesia dikenal sebagai produsen minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terbesar dunia. Selain itu, biji inti sawit (palm kernel) juga diminati dan diekspor ke sejumlah negara, salah satu tujuan ekspor palm kernel adalah Malaysia.
Karantina Pertanian Tarakan melakukan pemeriksaan 1.113,16 ton palm kernel milik PT. Andhika Jaya Abadi yang akan di ekspor ke Tawau, Sabah, Malaysia, Minggu (25/10).
Pemeriksaan dilakukan di Pelabuhan PT. Teknik Utama Mandiri, Sesayap, Kabupaten Tana Tidung. Pejabat Karantina Pertanian Tarakan melalukan pemeriksaan palm kernel yang bernilai 4,6 miliar rupiah tersebut langsung diatas alat angkut.
Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya dilakukan perlakuan fumigasi oleh fumigator yang telah teregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian. Fumigasi yang dilakukan menggunakan Phospine (PH3) dengan dosis 2 gram/m3.
“Fumigasi dilakukan untuk memastikan palm kernel terbebas dari OPT dalam hal ini adalah serangga gudang dan memenuhi persyaratan negara tujuan,” terang Farid, pejabat karantina tumbuhan.
“Karantina Pertanian Tarakan akan mendukung penuh program akselerasi ekspor di bidang pertanian. Hal tersebut sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Ekspor (GRATIEKS) ,” terang Akhmad Alfaraby, Kepala Karantina Pertanian Tarakan. (sumber: rilis Balai Karantina Pertanian Tarakan)
Discussion about this post