TARAKAN – Tidak dipungkiri, sektor pariwisata merasakan dampak pandemi corona virus disease (covid-19). Salah satunya Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) di Tarakan yang pendapatannya menurun dari kunjungan wisata.
KKMB sendiri sempat ditutup sejak pandemi covid-19 merebak di Kalimantan Utara (Kaltara). Baru dibuka pada Juli lalu.
“Waktu diinformasikan presiden Jokowi itu bulan Maret, itu sudah mulai sepi, belum ada resmi kalau mangrove itu tutup. Kemudian ada keluar surat dari kantor tanggal 1 April baru resmi tutup total sampai tanggal ditentukanlah yaitu bulan 7,” ujar Anggara KKMB Rahmah, Jumat (30/10).
Di hari kerja sebelum pandemi covid-19, ia memperkirakan KKMB bisa mendapatkan hingga Rp 150 ribu per hari, dan di hari libur kerja Sabtu dan Minggu serta libur nasional meningkat sampai Rp 700 ribu per hari. Bahkan di momentum tahun baru 1 Januari 2020, pendapatan KKMB mencapai Rp 3 juta.
Namun selama pandemi covid-19, diperkirakannya pendapatan KKMB menurun meski tidak drastis. “Kadang cuma dapat ya Rp 50 (ribu), Rp 70 (ribu). Libur begini paling banter ya Rp 500, Rp 600 (ribu) lah,” bebernya.
Sementara itu, libur panjang pekan ini dimanfaatkan Khadijah untuk berkunjung ke KKMB bersama anaknya. Wisata alam di tengah kota Tarakan itu menjadi pilihannya karena dekat dengan rumahnya.
“Saya memilih di sini karena dekat. Rumah saya di Simpang Tiga,” ungkapnya. (jkr-1)
Discussion about this post