TARAKAN – Saraf terjepit merupakan penyakit yang sebenarnya bisa disembuhkan. Menurut dr. Nugroho Setyowardoyo Sp. OT(K) Spine, ada dua metode penyembuhan yang bisa dilakukan. Yakni dengan fisioterapi dan tindakan operasi tulang belakang melalui bedah endoskopi.
Namun, metode dengan fisioterapi dan pengobatan konvensional dengan meminum obat-obatan, membutuhkan waktu yang bisa menghambat aktivitas pasien, terlebih bagi yang masih usia produktif.
“6 bulan sampai 1 tahun dengan fisioterapi terus menerus. Sedangkan orang dengan usia produktif, orang yang bekerja seperti kita, itu nanti bagaimana dengan pekerjaannya,” ungkap dokter spesialisi Ortopedi RSUD Tarakan ini saat ditemui awak media usai membemberikan materi tentang penanganan kasus cedera tulang belakang terkini di Auditorium RSUD Tarakan Lantai 6, Kamis (8/4/2021).
Sebenarnya, ada cara yang lebih cepat menyembuhkan saraf terjepit. Yakni dengan tindakan operasi tulang belakang melalui bedah endoskopi dengan luka operasi yang kecil hanya sekitar 0,7 milimeter. Pasien di Kaltara tidak perlu jauh-jauh pergi ke rumah sakit di kota-kota besar.
RSUD Tarakan sudah mampu melakukan operasi tulang belakang endoskopi dengan dilengkapi Sumber Daya Manusia (SDM) seperti dokter spesialis ahli ortopedi serta peralatan penunjang yang canggih.
Bahkan, menurut pria yang mengambil spesialisnya Ortopedinya di Universitas Air Langga Surabaya ini, RSUD Tarakan menjadi rumah sakit pemerintah ketiga di Indonesia yang memiliki peralatan operasi tulang belakang endoskopi pada tahun lalu.
Baru pada tahun ini metode operasi tulang belakang dengan endoskopi berkembang di rumah sakit pemerintah lainnya di Indonesia.
“Di RSUD Tarakan kita sudah punya alatnya sejak tahun 2020. Pempov (Kaltara) langsung mengakomodir belikan alatnya. Kita yang pertama di Kalimantan, untuk Indonesia kita RSUD ketiga,” ungkap Nugroho Setyowardoyo.
Dengan hadirnya peralatan tersebut, dokter yang mengambil pendidikan konsultan tulang belakang di Universitas Indonesia ini menilai peralatan tersebut sudah mumpuni sehingga tidak perlu berobat ke rumah sakit di luar daerah yang membutuhkan biaya besar. Justru, pasien tulang belakang dari luar Kaltara, datang ke RSUD Tarakan untuk operasi. Seperti dari Berau.
Dengan tersedianya peralatan operasi tulang belakang dengan metode Endoskopi, masyarakat juga tidak perlu menunggu antrean lebih lama seperti di rumah sakit kota-kota besar yang cukup banyak pasiennya. (adv/jkr-1)
Discussion about this post