TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mulai mempertimbangkan penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal itu seiring semakin bertambahnya kasus konfirmasi Corona Virus Disease (Covid-19), serta diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali.
Namun, Pemkot Tarakan tidak mau bergerak tanpa dasar hukum. Karena itu, untuk tindaklanjutnya, menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara.
“Kita tunggu sajalah apa keputusan Presiden, keputusan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Kesehatan termasuk juga nanti keputusan gubernur, apakah nanti wilayah Provinsi Kalimantan Utara ini akan melakukan PSBB atau tidak,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes kepada jendelakaltara.co, Sabtu (9/1/2021).
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan ini tidak ragu akan persiapan melaksanakannya. Karena wali kota menilai Tarakan sudah pernah melakukan. Tinggal menggerakkan instrumennya.
Namun, wali kota menilai, perlu pertimbangan matang jika harus dilakukan lagi. Karena PSBB harus serempak secara nasional, sebaliknya tidak efektif jika dilakukan secara parsial. Alasan itu berdasarkan pengalaman yang dialami Pemkot Tarakan sebelumnyya.
“Kita dulu sempat terkendali bagus, tapi begitu kita buka yang lain masuk lagi, ya balik lagi, akhirnya kita kayak seperti panas setahun dihapuskan hujan sehari. Yang kasus lima bulan bisa kita tahan 87, terus tiba-tiba sekarang 2 ribu lebih dengan kasus angka kematian juga yang cukup tinggi kan,” ungkapnya.
“Sehingga apa yang kita lakukan lima bulan dulu akhirnya sia-sia karena hanya kita yang melakukan itu, tidak secara nasional, karena pergerakan ini orang-orang yang di sini bagus, datang lagi masuk, jadi akhirnya balik lagi. Oleh karena itu saya kira memang harus serempak kalau mau,” lanjut wali kota.
Berdasarkan rilis Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan dalam rilisnya pada Sabtu (9/12021), ada penambahan 64 kasus konfirmasi Covid-19, sehingga jumlah kumulatif sebanyak 2.557 orang.
Dilaporkan juga penambahan 15 orang yang sembuh sehingga jumlah keseluruhan mencapai 1.429 orang. Sementara jumlah pasien konfirmasi Covid-19 meninggal dunia sebanyak 38 orang, dan 1 orang pasien probable meninggal dunia. Adapun yang masih dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah sebanyak 1.090 orang. (jkr-1)
Discussion about this post