TARAKAN – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepak Takraw 2022 berakhir pada Rabu (30/11/2022). Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil mempersembahkan 1 medali perunggu. Sementara Sulawesi Selatan (Sulsel) keluar sebagai juara umum dengan menyapu bersih medali emas dari empat nomor yang dipertandingkan.
Event resmi Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) ini ditutup Anggota TGUPP Kaltara Rukisah Saleh, mewakili Gubernur Kaltara, di GOR Tipe B, Sport Center, Tarakan, Kaltara.
Tuan rumah bisa sedikit tersenyum setelah nomor double event putra mempersembahkan 1 medali perunggu melalui Kaltara A yang lolos ke semifinal (4 besar).
Sayangnya, dalam perebutan tiket ke partai puncak yang berlangsung kemarin, Kaltara A harus mengakui ketangguhan Sulsel yang diperkuat pemain Pelatnas, Novrizal. Tuan rumah pun menyerah dengan 0-2 (19-21, 18-21).
Manajer Tim Kaltara, Asnawi mengaku anak didiknya sebenarnya mampu mengimbangi permainan Sulsel. Dibuktikan dengan perolehan poin yang ketat. Bahkan Kaltara sempat leading di set pertama 19-17, namun keunggulan ternyata berpihak pada lawan.
Ia menilai, timnya kekurangan pemain terutama posisi killer atau striker yang hanya bertumpu pada satu pemain saja. Sehingga tidak ada pengganti ketika letih.
Pihaknya bahkan sempat memainkan dua posisi pengumpan. Karena tidak ada lagi pengganti untuk pemain dengan posisi killer.
“Penyemash-nya cuma satu, keletihan. Kalau permainan, sama saja,” ujar Asnawi kepada awak media, ditemui usai pertandingan.
Kondisi ini juga yang terjadi di nomor inter regu. Menurutnya, jika saja ada pemain pelapis untuk posisi killer, kemungkinan timnya bisa masuk semifinal.
Sementara itu, di nomor double event putri, Kaltara belum bisa berbuat banyak setelah tersingkir di babak penyisihan. Asnawi mengakui, anak didiknya kalah kualitas dari Sulsel dan DKI Jakarta. “Memang di bawah (lawan),” imbuhnya.
Dengan hasil ini, Kaltara hanya meraih medali 1 perunggu. Asnawi merasa belum puas. Namun ia hanya bisa menerima hasil dengan lapang dada.
Sementara itu, Sulsel tampil perkasa dengan menyapu bersih medali emas. Di nomor double event putra, Sulsel menundukkan saingat terberatnya, Jawa Tengah dengan 21-19, 23-21, yang harus puas medali perak. Sementara medali perunggu diraih Kaltara A dan Riau.
Sukses serupa juga dicapai dari nomor double event putri, di mana Sulsel tampil percaya diri dengan mengalahkan DKI Jakarta, 22-20, 21-18. Sedangkan medali perunggu diraih Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Jateng.
Sebelumnya, tim Sulsel meraih emas pada nomor inter regu putra setelah di final mengalahkan Jawa Tengah. Sementara medali perunggu diraih Sulawesi Barat (Sulbar) dan Papua.
Medali emas juga diraih Sulsel dari nomor inter regu putri yang mengalahkan Riau di partai puncak. Sementara medali perunggu diraih Kalsel dan Jateng.
Hasil ini, dinilai pelatih Sulsesl, Muhammad Kamhar, mengulang kesuksesan di Kejurnas 2014 yang juga menyapu bersih medali emas dan keluar sebagai juara umum.
Namun, Muhammad Kamhar menilai hasil ini di luar target pihaknya awalnya tidak mencanangkan apapun karena minim persiapan.
“Sebenarnya kita ke sini tidak ada target, karena kurang latihan karena habis kejurda,” tuturnya.
“Saya juga kaget, kenapa hasilnya begini. Kalau saya lihat permainan anak-anak pertama, jelek. Tapi meningkat, meningkat,” lanjutnya.
Ia juga mengakui permainan lawan, terutama Jawa Tengah, cukup bagus. Terlebih diperkuat pemain muda. Sementara timnya menurunkan pemain kombinasi senior dan junior. (jkr)
Discussion about this post