TARAKAN – Sebanyak 54 ekor sapi dan 1 ekor kambing dikurbakan di Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah/2022 Masehi.
Hewan kurban tersebut berasal dari warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di RT 46 dan 48 Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, baik pribadi maupun kelompok.
Jumlah itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi tidak menyurutkan semangat warga LDII di dua RT tersebut untuk berkurban.
Puluhan warga telah berkumpul usai sholat Ied, Minggu (10/7/2022) pagi di masjid Nu Hasan, tempat dilakukannya penyembelihan hewan kurban.
“Ini menurun karena harga sapi sekarang sudah meloncat tinggi. Kalau yang paling tinggi 75 juta, paling murah itu 25 juta,” tutur Ketua Panitia Kurban, H. Mas’ud kepada awak media.
Untuk pendistribusiannya, panitia membagikan di tempat. Panitia menyiapkan 1.500 kupon yang dibagikan kepada pekerja sebanyak 300 kupon, tetangga sekira 200 kupon, pengunjung disiapkan 1.000 kupon.
Khusus pengunjung, pihaknya membuka diri siapapun yang ingin mendapatkan. Tidak hanya warga sekitar, tapi juga dari wilayah Tarakan lainnya. Pihaknya menyiapkan kupon yang bisa ditukar dengan daging kurban.
Sementara berat daging kurbannya bervariasi. Untuk pekerja mendapatkan 2 kilogram, sementara tetangga mendapatkan 1,5 kilogram dan pengunjung mendapatkan 1 kilogram.
Di tahun ini, warga LDII di wilayah itu menggunakan alat untuk memudahkan dalam penyembelihan dan diyakini tidak menyakiti hewan kurban.
“Untuk meringankan, supaya kita juga tidak menyiksa hewan kurban, jadi ya memang aturannya, harus disayangi kalau kurban mau dipotong. Dulu memang keras caranya mengikat, sekarang Alhamdulillah bagus sudah,” tuturnya.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes yang menyempatkan hadir di kegiatan tersebut, mengapresiasi kontribusi sosial warga LDII yang selalu konsisten melaksanakan kurban dengan jumlah paling banyak di antara organisasi massa (ormas) setiap tahun.
“Luar biasa, saya atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada warga LDII Kaltara, khususnya Tarakan, yang selama ini konsisten setiap tahun melaksanakan pemotongan hewan kurban yang secara organisasi massa, selalu yang terbanyak,” ujar Wali Kota.
Dengan pemotongan hewan kurban itu, Wali Kota menilai sangat membantu masyarakat Tarakan, khususnya kaum duafa, yang selama ini jarang menikmati daging sapi.
Wali Kota berharap apa yang dilakukan warga LDII ini dapat dicontoh ormas lainnya, sehingga solidaritas sosial tetap terjaga, sebagaimana salah satu tujuan berkurban, yakni meningkatkan silaturahmi antarsesama masyarakat.
“Mudah-mudahan ini bisa terus terwujud di Tarakan sehingga kita bisa melihat Tarakan ini menjadi kota yang maju, sejahtera, aman, tenteram di bawah lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” harapnya. (jkr)
)
Discussion about this post