NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah melakukan panen bersama padi Genjah dalam rangka memperbanyak benih padi di Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan, Kamis (17/2/2022).
Kegiatan ini kerja sama Kelompok Tani Padaidi Padaelo kerjasama Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengambangan Pertanian (Balitbangtan) Kalimantan Timur.
Padi Genjah merupakan jenis tanaman padi yg cepat berbuah dan cepat panen. Bibit padi Genjah ini juga salah satu benih padi unggul yang siap untuk mendongkrak pendapatan petani sawah selain petani rumput laut di Kelurahan Tanjung Harapan.
Usia panen padi ini sangat singkat, kisaran 75 – 101 hari setelah tanam. Disamping itu perawatannya juga mudah dibandingkan padi biasa yang bisa sampai 120 – 130 hari baru panen.
Lahan sawah padi Genjah ini seluas 5 hektar, terdiri atas 2 hektar jenis Cakra Buana dan 3 hektar jenis Padjadjaran yang dikelola kelompok tani Padaidi Padaelo Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan.
Untuk di wilayah Kaltara yang baru menggunakan bibit padi Genjah ini masih di 2 titik yaitu Nunukan dan Bulungan. Dengan estimasi bisa ditanam 3 kali dalam setahun apabila sumber air memadai. Diharapkan kedepan padi Genjah ini dapat memenuhi ketercukupan pangan di Kabupaten Nunukan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nunukan Hanafiah mengatakan hasil produksi para petani di Nunukan sampai saat ini belum mampu mewujudkan swasembada beras, masih harus disuplai dari Sulawesi Selatan dan Surabaya.
Hal ini bisa saja disebabkan karena hamparan sawah produktif yang belum terlalu luas, atau jumlah petani yang masih banyak yang beralih menjadi petani rumput laut.
“Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan hasil produksi para petani yang pertama adalah upaya ekstensifikasi, yaitu dengan menambah luasan sawah produktif, dan kedua dengan usaha intensifikasi melalui benih, seperti yang dilakukan oleh kelompok tani Padaidi Padaelo,” jelas Wabup.
Diharapkan agar para petani tidak meninggalkan sawahnya, mengingat akhir-akhir ini harga rumput laut sangat mahal.
“Saya berharap agar para petani sawah untuk terus bertani, jangan tergiur dengan rumput laut lalu meninggalkan sawahnya, silahkan ikut berumput laut karena itu juga sangat menjanjikan, tapi juga tetap bersawah,” ujar Hanafiah.
Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah dan Andi Muhammad Akbar MD, anggota DPRD Kaltara Marli Kamis, Ketua DPRD Nunukan Hj. Rahma Leppa beserta Forkopimda, Ketua BPTP Kaltim, Direktur Pembenihan Ditjen TP, Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Tekhnologi Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kaltara.
Acara dilanjutkan dengan dialog dengan para penyuluh, yang kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Ketua DPRD Nunukan Hj Rahma Leppa. (Tim Liputan)
Sumber: Bagian Prokompim Setda Nunukan
Discussion about this post