TARAKAN – Sebagai rumah sakit rujukan di Kalimantan Utara (Kaltara), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Jusuf SK terus mengembangkan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan akan pelayanan kesehatan.
Salah satu rencana pengembangan ke depan adalah membangun gedung bedah sentral, seiring meningkatnya tindakan bedah di rumah sakit milik Pemerintah Propinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara).
Rencana itu diutarakan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK, dr. Franky Sientoro Sp.A kepada Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Mayjen TNI (Purn) Drs. H. Hasan Saleh, saat melakukan reses dengan manajemen RSUD dr. H. Jusuf SK, Senin (7/3/2022).
Dalam reses yang berlangsung di ruang rapat Direktur RSUD dr. H. Jusuf SK itu, Franky Sientoro menyampaikan perkembangan RSUD dr. H. Jusuf SK dari dulu hingga sekarang.
Seiring waktu, RSUD dr. H. Jusuf SK terus berkembang dan kini telah membuka banyak pelayanan kesehatan. Terbaru adalah membuka pelayanan kemoterapi dan dilanjutkan pasang ring jantung.
Pelayanan kesehatan di RSUD dr. H. Jusuf SK juga ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa dokter dan perawat ahli, serta peralatan yang canggih.
Ke depan, manajemen RSUD dr. H. Jusuf SK juga berencana mengembangkan beberapa layanan lagi. Di antaranya membangun gedung bedah sentral untuk melayani berbagai macam tindakan bedah.
Gedung ini nantinya rencana dibangun di lokasi eks gedung sebelumnya yang berada di belakang gedung baru. Pembangunan gedung ini diperkirakan memakan anggaran mencapai Rp 71,5 miliar.
Karena itu melalui kesempatan bertemu dengan Hasan Saleh, Franky Sientoro mengusulkan bantuan anggaran untuk pembangunan gedung bedah sentral. Karena Komisi IX DPR RI bermitra dengan Kementerian Kesehatan.
Franky Sientoro meminta dukungan Hasan Saleh agar dapat memperjuangkan kebutuhan anggaran di pusat.
“Kita meminta dukungan dari Anggota DPR RI Komisi IX membawahi bidang kesehatan khususnya wilayah Kaltara, usulan pertama adalah gedung bedah sentral,” ujar Franky Sientoro kepada awak media, ditemui usai pertemuan.
Pembangunan bedah sentral ini, menurut Franky Sientoro, karena mempertimbangkan kebutuhan pelayanan tindakan bedah yang meningkat mencapai 300 persen pada tahun lalu, tidak sebanding dengan ketersediaan ruangan untuk tindakan bedah.
“Kita melihat angka tindakan bedah di rumah sakit ini meningkat dari tahun lalu sebesar 300 persen dan ruangan bedah kami sangat kurang sekarang,” ungkapnya.
Gedung bedah sentral nanti terdiri dari empat lantai yang melayani berbagai tindakan bedah, termasuk bedah toraks kardiovascular atau bedah jantung. Karena di tahun 2024, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan membuka beberapa pelayanan bedah jantung terbuka, termasuk di rumah sakit di Kalimantan Utara.
Sedangkan RSUD dr. H. Jusuf SK akan memulai pelayanan pasang ring jantung mulai tahun 2022. Layanan ini telah didukung peralatan, ruangan, SDM dan anggaran.
“Kalau bisa dibantu semua, saya kira itu anggarannya tidak terlalu besar. Pak Hasan Saleh tadi melihat berapa anggarannya, dia kira sekitar 500 miliar, ternyata hanya 70-80 miliar, masih layaklah diperjuangkan,” tuturnya.
Franky Sientoro mengaku telah menyiapkan proposal yang akan diserahkan kepada Hasan Saleh. Ia mengapresiasi dukungan Hasan Saleh dan Anggota DPR RI.
“Terima kasih atas dukungan khususnya pak Hasan dan teman-teman di DPR tentunya dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat di perbatasan di Kalimantan Utara,” ungkapnya.
Sementara itu, Hasan Saleh mengaku akan memperjuangkan usulan dari RSUD dr. H. Jusuf SK. “Insya Allah akan kami ajukan ke atas,” tuturnya kepada awak media, ditemui usai pertemuan.
Ia kini tinggal menunggu usulan dari manajemen RSUD dr. H. Jusuf SK yang akan menjadi dasar baginya untuk memperjuangkan di pusat.
“Kalau tidak ada dorongan dari sini saya tidak ada dasar untuk mengajukan ke atas. Kalau ada dasar insya Allah kita berjuang ke atas. Kebetulan gayung bersambut sudah, di sini mengajukan dasar, nanti kita tinggal ngambil dasar itu ngajukan ke atas,” ungkap jenderal purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) ini. (jkr)
Discussion about this post