TARAKAN – Kinerja perusahaan yang surplus pendapatan pada tahun lalu, membuat Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Alam Tarakan akan menyetorkan keuntungannya ke kas Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
Perumda Tirta Alam Tarakan meraup keuntungan pada tahun 2020 sebelum penyusutan mencapai Rp 9 miliar. Sesuai Peraturan Daerah (Perda), 55 persen dari keuntungannya akan disetor ke kas Pemkot Tarakan selaku pemegang saham tunggal.
Ini mungkin menjadi sejarah sejak pertama kali bernama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Alam Tarakan, bisa menyetor keuntungan bagi Pemkot Tarakan mencapai miliaran rupiah.
“Kalau setor tahun ini kan Rp 4,33 miliar yang disetor ke kas Pemkot,” ujar Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan, Kamis (17/6/2021).
Neraca pendapatan Perumda Tirta Alam Tarakan juga menunjukkan tren positif di tahun ini. Iwan Setiawan membeberkan hingga Mei 2021, pihaknya sudah meraup pendapatan Rp 7,9 miliar, melebihi target setoran yang dipatok Pemkot Tarakan Rp 7 miliar.
Nilai itu kemungkinan masih bertambah karena neraca pendapatan Perumda Tirta Alam Tarakan masih berjalan hingga akhir tahun nanti.
Pencapaian itu merupakan buah dari kerja keras Iwan Setiawan dalam membenahi Perumda Tirta Alam Tarakan. Sejak dipercaya Pemkot Tarakan menjadi direktur, ia mengaku membenahi dalam segala hal, baik di internal perusahaan maupun pelayanan kepada masyarakat.
“Membenahi dari sisi pelayanan, membenahi dari sisi administrasi, membenahi dari manajemen, membenahi keuangan dan membenahi sistem informasinya di PDAM, semua kita benahi termasuk mental kerja karyawan. Budaya-budaya kerja itu kita bawa lebih profesional,” bebernya.
Iwan Setiawan memegang prinsip bekerja secara efektif, efisien, profesional dan terbuka. Empat hal itu diterapkannya dalam mempimpin Perumda Tirta Alam Tarakan, dengan target dua tahun sudah mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Karena itu, Iwan Setiawan juga tidak tinggal diam di kantor. Ia mengaku sering ke lapangan untuk mengetahui apa yang menjadi kendala karyawannya untuk diselesaikan bersama-sama.
Iwan Setiawan menegaskan, selama upaya yang dilakukan untuk mendukung produktifitas perusahaan dalam melayani masyarakat, ia sangat mendukung.
“Dan memang terbukti ini ada hasilnya. 10 bulan saya masuk performa keuangan PDAM di 2020 itu surplus Rp 9 miliar, artinya neracanya itu positif, dari Rp 3,9 miliar awal saya masuk, dananya ditambah Rp 9 miliar, surplus Rp 12,9 miliar,” bebernya.
Dalam sisi pelayanan, ia menguatkan dua hal yakni produksi karena berkaitan dengan kualitas air, dan distribusi karena berkaitan dengan jaminan pengaliran air. Kini hasilnya sudah dinikmati masyarakat.
Ia juga telah mewujudkan salah satu visi Pemkot Tarakan yakni melakukan pemasangan 10 ribu sambungan PDAM secara gratis bagi warga kurang mampu yang belum menikmati layanan air bersih.
“Waktu awal saya masuk, pak wali itu sudah 1 tahun 1 bulan menjabat sebagai Wali Kota. Memang tersendat-sendat yang 10 ribu ini, baru 600 sambungan gratis terpasang. Tapi begitu saya masuk saya benahi semua itu, sistem administrasi saya bikin sesimpel mungkin, jadi orang datang harus cepat dilayani. Saya jemput bola, mendatangi kelurahan, mendatangi RT, mencari warga-warga yang belum dipasangkan PDAM. Dan ternyata terbukti dalam 1 tahun saya di sini, selesai 10 ribu,” ungkapnya.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M,Kes sendiri juga memberikan penilaian kinerja yang baik bagi Perumda Tirta Alam Tarakan dengan menempati peringkat pertama perumda berkinerja baik dari lima perumda di bawah naungan Pemkot Tarakan.
“Sekarang yang paling bagus itu ratingnya itu yang sudah menunjukkan kinerja baik dilihat dari keuntungan, tahun ini 2020 sudah menyumbangkan dividen untuk pemkot, itu PDAM,” ujar Khairul kepada awak media, Senin (14/6/2021). (jkr)
Discussion about this post