TARAKAN – Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) Prof Adri Patton menginginkan Fakultas Kedokteran secepatnya dibuka.
Persiapan yang dinilai sudah optimal dilakukan, ditambah dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, membuatnya merasa yakin bisa terwujud tahun ini.
“Targetnya kalau saya dengan pak wali secepat-cepatnya. Bahkan kayaknya tahun ini saya rasa bisa,” ujar Adri Patton ditemui awak media, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, persiapan yang dilakukan sudah optimal. Bahkan, pihaknya sudah mendapat surat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) untuk segera membuat proposal dan telah ditindaklanjuti pihaknya.
Disamping itu, pihaknya mematangkan lagi kesiapan dengan menggelar rapat koordinasi bersama Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan stakeholder terkait di gedung Rektorat UBT, Selasa (15/2/2022).
Sedianya, rapat koordinasi itu menghadirkan juga Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara). Namun, karena masih berduka, pihaknya mengangagendakan lain waktu.
“Sebenarnya kita bersama-sama pak gubernur. Tapi karena pak gubernur baru berduka sehingga kita tunda. Insya Allah minggu depan kita ada pertemuan dengan pak Gubernur dan seluruh bupati/wali kota, UBT dan direktur rumah sakit dan kepala dinas kesehatan yang ada di Kaltara untuk membicarakan program ini,” ungkapnya.
Setelah pertemuan dengan kepala daerah, pihaknya menjadwalkan untuk pertemuan bersama timdari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk dibahas bersama.
Mantan Sekretaris Daerah Malinau ini menilai persiapan yang dilakukan sudah maksimal. Pihaknya tinggal menunggu political will dan goodwill dari pemerintah pusat dalam hal ini Mendikbudristek.
Kesiapan ini juga ditunjang dengan sarana dan sarana yang dimiliki UBT. Menurutnya, meskipun belum dibangun gedung untuk fakultas kedokteran, akan tetapi pihaknya sudah memiliki gedung lainnya yang bisa dipakai untuk kegiatan perkuliahan.
Disamping itu, UBT juga sudah memiliki laboratorium dasar terpadu dan laboratorium ilmu hayati yang baru rampung dikerjakan. Sehingga ia menilai dari sisi kesiapan sarana dan prasarana, tidak ada masalah.
Rencana pendirian Fakultas Kedokteran di UBT juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan karena dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan dokter di Kaltara.
“Kita sangat mendukung. Dari awal memang kita termasuk yang menginisiasi juga bersama pak rektor karena kita melihat bahwa kondisi kebutuhan terhadap tenaga kesehatan khususnya dokter, tenaga medis ini di Kalimantan Utara sangat dibutuhkan,” ujar kepada awak media, ditemui usai pertemuan.
Ia mencontohkan, Pemkot Tarakan sendiri masih membutuhkan dokter untuk mengisi kekosongan di sejumlah puskesmas. Bahkan, pihaknya terpaksa menutup pelayanan 24 jam di puskesmas karena kekurangan dokter.
Pemkot Tarakan saat ini sedang berupaya merekrut dokter baru, namun diakui Wali Kota Khairul, belum ada yang mendaftar.
Itu baru dirasakan di Tarakan. Belum lagi di Bulungan, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Malinau dan Nunukan yang punya wilayah terpencil. Karena itulah Wali Kota Khairul menilai kebutuhan Kaltara akan tenaga dokter cukup banyak.
“Sehingga memang mau tidak mau, suka tidak suka, kita barangkali prioritas mendidik anak-anak Kaltara menjadi dokter, sebagian besar,” tuturnya.
Dengan dibukanya Fakultas Kedokteran di UBT, diharapkan Wali Kota Khairul, dalam beberapa tahun ke depan kebutuhan Kaltara pemenuhan tenaga kesehatan khususnya dokter umum, tidak ada masalah lagi.
Disinggung dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana serta prasarana, Wali Kota Khairul juga menilai tidak ada kendala. Menurutnya, dukungan SDM sendiri cukup banyak, sementara untuk kampus sudah memadai, tinggal administrasi saja yang harus dikebut. (jkr)
Discussion about this post