TARAKAN – Gempa bumi tektonik mengguncang Tanjung Selor dan Nunukan pada Rabu (17/2/2021) malam sekira pukul 22:31:01 WITA.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa memiliki parameter magnitudo 4,4 terjadi pada koordinat episenter pada 4.00 LU dan 117.45 BT, atau tepatnya berlokasi 64 km Timur Laut Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara) pada kedalaman hiposenter 34 kilometer (km).
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
“Berdasarkan laporan masyarakat gempa bumi ini dirasakan di Tanjung Selor dan Nunukan dengan intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk lewat),” ujar Kepala Stasiun Geofisika Manado Tony Agus Wijaya S.Si dalam rilis yang dikeluarkan BMKG Tarakan, Rabu (17/2/2021) malam.
Hingga rilis ini dikeluarkan tadi malam, ia mengaku belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Tony Agus Wijaya juga membeberkan hingga Rabu malam, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Karena itu, diimbau kepada masyarakat di wilayah Tanjung Selor dan Nunukan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” sambungnya. (sumber: BMKG)
Discussion about this post