NUNUKAN – Halal bihalal sebagai ajang silaturahmi pasca Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah digelar Komunitas Masyarakat Adat Tidung Nunukan di halaman Baloy Adat Impong De Lunas Insuai Desa Binusan, Minggu (15/5/2022).
Berbagai penampilan seni budaya Tidung tersaji. Mulai dari Bela Diri Kuntaw, Kadandiu, Jepin, Hadrah, Rudot serta berbagai tarian lainnya. Turut berpartisipasi seluruh group tari dan budaya se-Kabupaten Nunukan.
Selain sebagai wadah silaturahmi, halal bihalal menjadi strategi untuk menyatukan dan mengokohkan ikatan adat budaya serta mencerminkan identitas masyarakat suku Tidung yang memiliki nilai adat dan budaya yang masih kental.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menyampaikan bahwa halal bihalal adalah wadah silaturahmi dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Bupati, untuk meningkatkan kebersamaan dan rasa persaudaraan seharusnya memang diagendakan acara semacam ini meskipun sekali dalam setahun.
“Dan tentunya acara seperti halal bihalal seperti ini selalu mendapat perhatian dari pemerintah, maupun dari masyarakat kita. Saya bersyukur dalam berkehidupan, sosial kemasyarakatan berjalan tertib, aman dan kondusif, meskipun kita tahu bersama di Kabupaten Nunukan ini terdapat beberapa suku, adat istiadat tetapi saya sangat bangga dengan masyarakat saya, sampai sekarang masih menjaga soliditas dan keharmonisan lintas suku,” ungkap Bupati Laura.
Halal bihalal, lanjut Bupati, merupakan tradisi yang diwariskan dari para pendahulu yang turun temurun sampai sekarang. Selain itu sebagai wadah untuk saling memaafkan satu sama lain yang merupakan karakteristik masyarakat Indonesia.
“Melalui halal bihalal ini kita diharapkan bisa saling memberi dan meminta maaf, sehingga pada akhirnya kita sama sama kembali bersih, suci dan siap menjalani hari-hari mendatang dengan penuh rasa optimisme,” jelasnya. (Tim Liputan)
Sumber: Bagian Prokompim Setda Nunukan
Discussion about this post